Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca

Pakar vaksin World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca, Rabu (10/2/2021).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca
JOEL SAGET / AFP
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. Terbaru, Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar vaksin dari World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan vaksin Oxford-AstraZeneca, Rabu (10/2/2021).

Mengutip Al Jazeera, pengumuman ini datang beberapa hari setelah studi skala kecil menunjukkan suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca memiliki tingkat kemanjuran jauh lebih rendah terhadap penyakit ringan dan sedang, yang disebabkan varian baru ditemukan di Afrika Selatan.

Terkait hal ini, Alejandro Cravioto , ketua Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) WHO buka suara.

"Sekalipun ada pengurangan, kemungkinan vaksin ini memiliki dampak penuh pada kapasitas perlindungan (mereka), tidak ada alasan untuk menggunakan vaksin AstraZeneca untuk mengurangi tingkat penyakit parah pada populasi suatu negara," katanya.

Baca juga: POPULER Internasional: Temuan WHO tentang Asal Usul Covid-19 | Wanita di Myanmar Ditembak di Kepala

Baca juga: WHO Ingatkan Soal Long Covid Pada Kehidupan Penyintas, Berpotensi Timbulkan Gangguan Kesehatan

Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. Terbaru, Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca
Ilustrasi vaksin Covid-19 dari Universitas Oxford dan AstraZeneca, diambil pada 23 November 2020. Terbaru, Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca (JOEL SAGET / AFP)

Selain menyajikan rekomendasi sementara atas penggunaan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan pembuat obat AstraZeneca, panel ahli juga mengatakan, suntikan dapat digunakan "pada orang berusia 65 tahun ke atas".

Beberapa negara Eropa telah menyatakan keberatan tentang kemanjuran vaksin pada orang tua dan mengatakan mereka tidak akan memberikannya kepada mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Para ahli mencatat bahwa hasil penelitian hanya menunjukkan keefektifan terbatas terhadap bentuk ringan Covid-19.

Berita Rekomendasi

Tetapi tidak ada bukti bahwa vaksin tidak melindungi dari penyakit parah.

Oleh karena itu, panel merekomendasikan penggunaan produk "meskipun variasi ada di suatu negara".

Baca juga: 3 Produsen Vaksin Covid-19 asal China Daftar Bergabung dengan Skema Global Covax

Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan menghadiri konferensi pers gabungan setelah konferensi internasional dua hari tentang penelitian vaksin virus corona COVID-19 dan pertemuan untuk memutuskan apakah Ebola di Kongo masih merupakan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional pada 12 Januari, 2020 di Jenewa. Badan kesehatan PBB pada 12 Februari mengatakan
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan menghadiri konferensi pers gabungan setelah konferensi internasional dua hari tentang penelitian vaksin virus corona COVID-19 dan pertemuan untuk memutuskan apakah Ebola di Kongo masih merupakan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional pada 12 Januari, 2020 di Jenewa. Badan kesehatan PBB pada 12 Februari mengatakan "terlalu dini" untuk mengatakan apakah COVID-19 mungkin telah mencapai puncaknya atau kapan akan berakhir. Ia juga mengatakan bahwa mereka memperpanjang selama tiga bulan lagi penetapan darurat global untuk wabah Ebola di DR Kongo. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Ia menambahkan, bagaimanapun, bahwa ada "kebutuhan mendesak untuk pendekatan terkoordinasi untuk pengawasan dan evaluasi varian dan potensi dampaknya terhadap efektivitas vaksin".

Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, menekankan bahwa vaksin Oxford-AstraZeneca adalah salah satu pemasok utama COVAX.

Ini adalah suatu mekanisme internasional yang dibentuk untuk memungkinkan negara-negara berpenghasilan rendah membeli vaksin.

"Vaksinasi dapat berguna untuk sejumlah besar negara", kata Swaminathan, menunjuk pada fakta bahwa vaksin dapat disimpan di lemari es biasa.

Sebaliknya, vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna harus dijaga pada suhu sangat dingin.

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. Terbaru, Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca
Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. Terbaru, Pakar Vaksin WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin Oxford-AstraZeneca (DW)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas