4 Poin Penting Sidang Pemakzulan Donald Trump Hari ke-3: Trump Disebut Tak Sesali Insiden Capitol
Inilah 4 poin penting dalam sidang pemakzulan Donald Trump hari ketiga, termasuk Trump yang disebut tak menunjukkan penyesalan atas apa yang terjadi
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Manajer pemakzulan DPR AS merampungkan penyampaian arguman kasus mereka terhadap mantan Presiden Donald J Trump pada hari Kamis (11/2/2021).
Di akhir, manajer pemakzulan memperingatkan para senator bahwa jika mereka tidak memberikan suara untuk menghukum Trump, maka itu akan menetapkan standar yang berbahaya bagi negara di masa depan.
Sidang akan dilanjutkan pada hari Jumat dengan agenda tim pembela Trump mempresentasikan bahwa mantan presiden tidak menghasut serangan terhadap Capitol.
Sementara itu, inilah hal-hal inti dari persidangan pemakzulan Donald Trump hari ketiga seperti yang dilansir NY Times.
1. Massa yang marah dan kejam datang ke Washington adalah atas undangan Trump, penuntut menyimpulkan
Manajer pemakzulan menggunakan hari terakhir argumen mereka untuk mencoba meyakinkan para senator bahwa Trump mengundang para perusuh ke Washington pada 6 Januari.
Baca juga: 4 Fakta Sidang Perdana Pemakzulan Donald Trump: Demokrat Ceritakan Kembali Suasana Kerusuhan Capitol
Baca juga: Poin-poin Inti Sidang Pemakzulan Donald Trump Hari ke-2: Cuitan Mantan Presiden Jadi Pusat Perhatian
Mereka berpendapat bahwa "pemberontak" yang menyerang Capitol tidak bertindak sendiri, menyangkal klaim pengacara Trump yang pernah dikatakan dan kemungkinan besar mereka akan menegaskan kembali klaim itu saat mereka mempresentasikan kasus mereka.
Para manajer kembali menggunakan rekaman video dari Trump dan pendukungnya untuk menyampaikan poin mereka, diselingi dengan klip kekacauan untuk mengingatkan para senator tentang bagaimana perasaan mereka saat Capitol diserang.
Mereka menegaskan bahwa kekerasan semacam itu tidak akan terjadi tanpa seruan Trump.
Seorang manajer pemakzulan, Diana DeGette dari Colorado, berbicara tentang pengalamannya selama penyerangan dan bagaimana saat dia dan yang lainnya lari ke tempat aman, dia melihat tim SWAT dengan senjata diarahkan ke para perusuh di lantai.
DeGette berkata dia bertanya-tanya: "Siapa yang mengirim mereka ke sana?"
Ia mengutip komentar dari perusuh, termasuk dari agen real estate Texas bernama Jennifer L. Ryan, "Saya pikir saya mengikuti presiden saya," kata Ryan.
"Saya pikir saya mengikuti apa yang harus kami lakukan. Dia meminta kami untuk ke sana, dia meminta kami untuk berada di sana, jadi saya melakukan apa yang dia minta untuk kami lakukan."
Dalam klip lain, Ryan berkata, "Presiden Trump meminta agar kami berada di D.C. pada tanggal 6, jadi inilah cara kami untuk pergi dan menghentikan kecurangan."