Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Argentina Kecam Skandal Vaksin Covid-19 oleh Menkes, Sebut Sebagai Hal yang Tak Termaafkan

Presiden Argentina Alberto Fernandez mengecam skandal vaksin Covid-19 Menteri Kesehatan (Menkes) Gines Gonzales Garcia yang "tak termaafkan".

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
zoom-in Presiden Argentina Kecam Skandal Vaksin Covid-19 oleh Menkes, Sebut Sebagai Hal yang Tak Termaafkan
Juan MABROMATA / AFP
Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez Garcia memberi isyarat pada saat kedatangan dosis Covishield, vaksin Oxford / AstraZeneca buatan India untuk melawan COVID-19, di Bandara Internasional Ezeiza di Ezeiza, di pinggiran Buenos Aires, pada 17 Februari 2021. Presiden dari Argentina, Alberto Fernandez, meminta pengunduran diri Menteri Kesehatannya, Gines Gonzalez, pada 19 Februari 2021 setelah diketahui bahwa orang-orang terdekatnya telah melewatkan antrean untuk vaksinasi COVID-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Argentina Alberto Fernandez mengecam skandal vaksin Covid-19 Menteri Kesehatan (Menkes) Gines Gonzales Garcia yang "tak termaafkan".

Pada Jumat (19/2/2021), Garcia lantas mengundurkan diri dari kursi Menteri Kesehatan Argentina.

Mengutip Al Jazeera, laporan yang beredar menyatakan bahwa Garcia membantu orang-orang terdekatnya untuk menerima vaksin Covid-19 tanpa mengantri.

"Gines adalah orang yang hebat dan saya menyukainya. Tetapi apa yang dia lakukan tidak bisa dimaafkan," kata Presiden Fernandez dalam sebuah wawancara dengan harian Pagina 12 yang diterbitkan pada Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Buntut Skandal Vaksin Covid-19, Menteri Kesehatan Argentina Mengundurkan Diri

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Divaksin Covid-19? Begini Kata Kemenkes RI

Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez Garcia memberi isyarat pada saat kedatangan dosis Covishield, vaksin Oxford / AstraZeneca buatan India untuk melawan COVID-19, di Bandara Internasional Ezeiza di Ezeiza, di pinggiran Buenos Aires, pada 17 Februari 2021. Presiden dari Argentina, Alberto Fernandez, meminta pengunduran diri Menteri Kesehatannya, Gines Gonzalez, pada 19 Februari 2021 setelah diketahui bahwa orang-orang terdekatnya telah melewatkan antrean untuk vaksinasi COVID-19.
Menteri Kesehatan Argentina Gines Gonzalez Garcia memberi isyarat pada saat kedatangan dosis Covishield, vaksin Oxford / AstraZeneca buatan India untuk melawan COVID-19, di Bandara Internasional Ezeiza di Ezeiza, di pinggiran Buenos Aires, pada 17 Februari 2021. Presiden dari Argentina, Alberto Fernandez, meminta pengunduran diri Menteri Kesehatannya, Gines Gonzalez, pada 19 Februari 2021 setelah diketahui bahwa orang-orang terdekatnya telah melewatkan antrean untuk vaksinasi COVID-19. (Juan MABROMATA / AFP)

"Politik itu etis, kita harus mengakhir jenis praktik ini," tegas Fernandez.

Presiden Fernandez dilaporkan meminta Garcia untuk mundur setelah skandal itu pecah.

"Menanggapi permintaan Anda, saya menyampaikan pengunduran diri saya dari jabatan Menteri Kesehatan," tulis Garcia dalam surat yang ditujukan kepada Fernandez yang dibagikan di media sosial.

Baca juga: Survei: Hampir 21 Persen Masyarakat Menganggap Covid-19 itu Hoaks, 32,1 Persen Tak Bersedia Divaksin

Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti
Foto selebaran yang dirilis oleh Presidensi Argentina Presiden Argentina Alberto Fernandez (kanan) mengambil sumpah baru dari Menteri Kesehatan Carla Vizzotti di Buenos Aires pada 20 Februari 2021. Vizzotti diangkat sebagai menteri kesehatan pada 19 Februari 2021 menggantikan Gines Gonzales yang mengundurkan diri setelah permintaan Presiden Argentina Alberto Fernandez setelah diketahui bahwa orang-orang yang dekat dengannya telah melewatkan antrean untuk vaksinasi COVID-19.
Berita Rekomendasi

Digantikan Wakil Menteri

Garcia telah digantikan oleh Carla Vizzotti, salah satu Wakil Menterinya yang telah mengamankan pasokan vaksin Sputnik V Rusia.

Argentina, yang telah melaporkan hampir dua juta kasus Covid-19 dan lebih dari 51.000 kematian terkait virus corona, memulai program vaksinasi pada bulan Desember.

Negara itu memberikan prioritas pertama kepada petugas kesehatan dan vaksinasi untuk orang yang berusia di atas 70 dimulai minggu lalu di provinsi Buenos Aires.

Media lokal melaporkan kantor kejaksaan telah membuka penyelidikan atas skandal vaksin.

Menyoal skandal vaksin Garcia, pada Minggu (21/2/2021), Vizzotti bersikeras bahwa "sama sekali tidak ada program imunisasi VIP".

Dia mengatakan kepada Radio 10 bahwa skandal itu melibatkan "sejumlah kecil orang" dan bahwa tidak ada kebijakan "reservasi vaksin".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas