Anak 11 Tahun Meninggal akibat Cuaca Dingin di Texas, Keluarganya Gugat Perusahaan Listrik
Keluarga dari bocah lelaki berusia 11 tahun yang meninggal dalam cuaca dingin baru-baru ini di Texas mengajukan gugatan terhadap perusahaan listrik
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga dari anak lelaki berusia 11 tahun yang meninggal dalam cuaca dingin baru-baru ini di Texas mengajukan gugatan senilai $ 100 juta (Rp1,4 triliun) terhadap perusahaan listrik karena kelalaian meraka.
Dilansir BBC.com, Cristian Pineda ditemukan tidak bernyawa oleh ibunya di rumah mobil mereka minggu lalu di tengah suhu yang sangat dingin.
Jutaan orang di Texas, AS tidak mendapatkan listrik di tengah musim dingin ekstrem, yang telah menewaskan puluhan orang di negara bagian selatan.
Keluarga mencurigai Cristian Pineda mengalami hipotermia, tetapi polisi mengatakan hasil otopsi resmi mungkin memerlukan waktu berminggu-minggu.
Gugatan yang diajukan keluarga Pineda menuduh perusahaan energi menempatkan "keuntungan di atas kesejahteraan rakyat" karena gagal mempersiapkan bencana seperti itu dengan benar.
Baca juga: Mengapa Musim Dingin di Texas Saat Ini Bisa sangat Ekstrem? Ada Hubungannya dengan Pusaran Kutub
Baca juga: Cuaca Dingin Ekstrem Texas: Warga Sulit Air dan Listrik, Joe Biden Deklarasikan Status Bencana Besar
Dua perusahaan energi, yaitu Entergy Corporation dan Electric Reliability Council of Texas (Ercot) disebutkan dalam gugatan tersebut.
"Meskipun memiliki pengetahuan tentang prakiraan cuaca buruk setidaknya seminggu sebelumnya, dan pengetahuan bahwa sistem tidak disiapkan selama lebih dari satu dekade, Ercot dan Entergy gagal mengambil tindakan pendahuluan yang dapat mencegah krisis dan sama sekali tidak siap menghadapi krisis yang sedang dihadapi," tulis gugatan itu.
Ercot menggambarkan kasus Pineda sebagai "tragedi" dan mengatakan kepada BBC, mereka yakin, operator jaringan mereka telah membuat pilihan yang tepat untuk menghindari pemadaman listrik di seluruh negara bagian.
Seorang juru bicara Entergy Texas mengatakan perusahaan sangat sedih dengan hilangnya nyawa di komunitas mereka, tetapi tidak dapat berkomentar lebih lanjut karena litigasi yang tertunda.
Perusahaan listrik negara sedang menghadapi pengawasan ketat untuk pemadaman serta kasus-kasus di mana beberapa pelanggan menerima tagihan setinggi langit untuk penggunaannya.
Texas memiliki sistem tenaga deregulasi yang beroperasi secara independen dari negara bagian lain.
Gubernur Greg Abbott telah menyerukan penyelidikan ke Ercot, yang mengelola jaringan untuk lebih dari 90% pelanggan negara bagian, atas penanganan krisis cuaca.
Dewan mengatakan pihaknya memulai pemadaman bergilir darurat minggu lalu untuk menghindari hilangnya listrik di seluruh negara bagian setelah sekitar 46% pembangkit listrik milik pribadi offline pada Senin pagi.
Gugatan juga menuduh listrik dimatikan untuk "mereka yang paling rentan terhadap dingin" karena suhu anjlok ke posisi terendah dalam 30 tahun.