Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Toshiba Jepang akan Bermitra dengan General Electric Bidang Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Toshiba Jepang akan bermitra dengan GE General Electric Amerika Serikat di bidang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Toshiba Jepang akan Bermitra dengan General Electric Bidang Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kantor Pusat Toshiba Corporation di Tokyo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Jepang sedang dalam pembicaraan untuk bermitra dengan GE General Electric Amerika Serikat di bidang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai.

"Pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dianggap sebagai sumber tenaga yang kuat untuk mewujudkan masyarakat bebas karbon, dan tujuannya adalah untuk memperkuat bisnis dengan memanfaatkan pengetahuan GE, yang memiliki banyak pengalaman," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (22/2/2021).

Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, Toshiba sedang dalam pembicaraan untuk bermitra dengan GE General Electric di Amerika Serikat di bidang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, di mana turbin angin dipasang di laut untuk menghasilkan listrik.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk memproduksi peralatan inti untuk menggerakkan turbin angin di sebuah pabrik di Kota Yokohama, dan setuju paling cepat pada bulan Maret untuk pindah ke proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai yang direncanakan oleh pemerintah di lepas pantai Prefektur Akita dan Chiba," jelasnya.

Baca juga: Perusahaan Kereta Api Jepang JR Tokai Diperkirakan Merugi 234 Miliar Yen

Baca juga: METI Jepang Siapkan Anggaran 2 Triliun Yen untuk Dekarbonisasi Tahun 2050

Toshiba berencana untuk menangguhkan pesanan baru untuk pembangkit listrik berbahan bakar batubara sambil fokus pada bisnis energi terbarukan.

"Namun, kami tidak memiliki rekam jejak peralatan tenaga angin lepas pantai, dan kami bertujuan untuk meningkatkan daya saing melalui kemitraan dengan GE, yang memiliki banyak pengetahuan di bidang ini," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Terkait pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, pemerintah juga memposisikannya sebagai sumber listrik yang penting untuk mewujudkan masyarakat bebas karbon.

Saat ini, pabrikan Eropa dan China memimpin peralatan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai, tetapi fokusnya akan pada perluasan pabrikan dalam negeri dan industri terkait di masa depan.

Pembicaraan pada sebuah peralatan yang dikenal sebagai Nacelle, yang menampung komponen turbin angin, termasuk generator, kotak roda gigi, kereta penggerak dan perakitan rem.

Pemerintah Jepang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dari 20.000 kWh saat ini menjadi 45 juta kWh pada tahun 2040.

Kantor Pusat Toshiba Corporation di Tokyo Jepang.
Kantor Pusat Toshiba Corporation di Tokyo Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Ini setara dengan listrik yang dihasilkan oleh 30 pembangkit listrik tenaga nuklir di negara ini.

Jepang tertinggal dalam hal pembangkit listrik tenaga angin. Selain Hitachi, Japan Steel Works juga telah meninggalkan pasar.

Mitsubishi Heavy Industries tidak membuat turbin tetapi menjual turbin yang dibuat oleh perusahaan lain.

Energi Terbarukan Siemens Gamesa Spanyol, pemain global teratas, tahun depan akan mulai mengoperasikan pabrik Taiwan dengan kapasitas untuk membangun 100 turbin angin per tahun.

Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas