Jaksa AS Selidiki Catatan Pajak dan Keuangan Donald Trump
Jaksa wilayah Manhattan, Amerika Serikat (AS) menyelidiki catatan pajak dan keuangan mantan presiden AS ke-45 dan Trump Organization.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Mahkamah Agung pada Juli 2020 kemarin menolak argumen itu, tetapi mengatakan bahwa Trump dapat mengajukan keberatan lain.
Pengacara Trump kemudian mengatakan kepada pengadilan yang lebih rendah bahwa panggilan pengadilan itu terlalu luas dan merupakan pelecehan politik.
Namun, pengadilan yang lebih rendah menolak klaim tersebut tahun lalu.
Baca juga: Twitter Blokir Akun Donald Trump Untuk Selamanya, Bahkan Jika Mantan Presiden Itu Mencalonkan Lagi
Baca juga: 4 Fakta Sidang Perdana Pemakzulan Donald Trump: Demokrat Ceritakan Kembali Suasana Kerusuhan Capitol
Pilpres 2016
Investigasi Vance awalnya berfokus pada uang tutup mulut yang dibayarkan oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen, sebelum pemilihan tahun 2016 untuk aktris film dewasa, Stormy Daniels, dan mantan model Playboy, Karen McDougal.
Kedua wanita itu mengatakan, mereka melakukan hubungan seksual dengan Trump, yang dia bantah.
Dalam pengajuan pengadilan, Vance kemudian menyarankan penyelidikan telah diperluas dan dapat fokus pada kemungkinan penipuan bank, pajak dan asuransi, serta pemalsuan catatan bisnis.
Meski dokumen tersebut telah diterima oleh Vance, tidak berarti dokumen tersebut akan dipublikasikan.
The New York Times memperoleh beberapa catatan dan melaporkan tahun lalu bahwa Trump telah membayar 750 dolar Amerika dalam bentuk pajak penghasilan federal pada 2016 dan 2017.
Namun, tidak ada pajak penghasilan dalam 10 dari 15 tahun sebelumnya.
Mengenai laporan Times, Trump membantahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)