Sepak Terjang Makiko Yamada, Humas PM Jepang yang Didesak Mundur oleh Oposisi
Awal tahun 2021, Yamada tampak biasa saja layaknya orang Jepang, berhati-hati sekali menghadapi orang yang pertama ditemuinya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Makiko Yamada, Kepala Sekretaris (Humas) PM Jepang Yoshihide Suga jadi sorotan setelah mendapat jamuan makan oleh perusahaan swasta.
Tak tanggung-tanggung, sekali makan wagyu (daging sapi termahal di Jepang) dan sake senilai lebih dari 70.000 yen atau sekitar Rp 9,3 juta.
Hal ini mengakibatkan pihak oposisi Jepang mendesaknya untuk mengundurkan diri.
Tapi Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, Kamis (25/2/2021) membelanya.
"Petugas hubungan masyarakat menyesal dan secara sukarela mengembalikan gajinya," kata Katsunobo Kato.
Beberapa wartawan Jepang yang dihubungi Tribunnews.com tampaknya tidak senang dengan Yamada.
Bahkan Kaoru Taketomi, wartawan News Posto Seven, Jumat (26/2/2021) menuliskan Yamada sebagai bos mafia.
"Yoshihide Suga, Don dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi (Red: Saat PM Jepang bekerja di kementerian tersebut), telah mengumpulkan birokrat pro Suga favoritnya di stasiun (penyiaran) dan menggunakan mereka sebagai alat untuk mengontrol media. Yamada juga merupakan bos mafia yang pernah menjadi direktur biro di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi," tulis Taketomi.
Tidak sampai di sana, Taketomi juga mengungkapkan tertulis bahwa pengganti pejabat kementerian dalam negeri dan komunikasi ternyata suami Yamada yang juga ternyata mafia pula sama seperti sang istri.
"Hiroshi Yoshida, Wakil Direktur Jenderal Sekretariat, yang merupakan suami dari Yamada, ditugaskan menggantikan Yoshinori Akimoto, Direktur Biro Administrasi Distribusi Informasi, yang diberhentikan setelah menerima hiburan (ditraktir makan mewah puluhan ribu yen sekali makan, oleh CEO perusahaan telekomunikasi Jepang)."
"Yoshida juga merupakan bagian dari mafia penyiaran yang pernah menjabat sebagai kepala seksi terestrial stasiun, tetapi tidak biasa adalah untuk saat ini, dia juga akan menjabat sebagai direktur sekretariat," Taketomi menambahkan.
"Karena eksekutif Sekretariat Kabinet yang melakukan penyidikan dan direktur yang diperiksa adalah orang yang sama, barangkali lelucon usang itu ya. Tampaknya dia akan terus melakukan mafia siaran di kelompok pro Suga sambil mencari dan membalas dendam untuk setiap pengkhianat. Ini seperti mafia," tulis Taketomi lagi.
Baca juga: Terima Jamuan Makan Senilai Rp 9,3 Juta, Kepala Sekretaris PM Jepang Didesak Mundur
Baca juga: Pengelola Beasiswa ke Jepang Ditangkap, 10 Penerima Pelajar Asing Terlantar
Lalu bagaimana sebenarnya Yamada dalam setiap jumpa pers yang diikuti Tribunnews.com di kantor PM Jepang?