POPULER INTERNASIONAL: Arab Saudi vs AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi | Kata Pertama Archie
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari Arab Saudi vs AS tentang pembunuhan Jamal Khashoggi hingga kata pertama Archie.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir.
Berita pertama yakni mengenai kelanjutan penyelidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kabar terbaru melaporkan, Arab Saudi menolak laporan Badan Intelijen AS mengenai kasus tersebut.
Hingga berita mengenai putra pertama Pangeran Harry dan Meghan Markle, Archie.
Dalam sebuah acara, Pangeran Harry mengungkapkan kata pertama yang diucapkan oleh putra sulungnya.
Dirangkum Tribunnews.com, simak berita populer internasional:
Baca juga: Intelijen AS: Putra Mahkota Arab Saudi Setuju Penyelidikan Pembunuhan Jamal Khashoggi
1. Arab Saudi vs AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak laporan Badan Intelijen AS yang dirilis pada Jumat (26/2/2021).
Mengutip Al Jazeera, laporan tersebut menunjuk pertanggungjawaban kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
"Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan," kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency.
"(Arab Saudi) mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," tambah pernyataan tersebut.
Laporan Badan Intelijen AS, yang dirilis oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menegaskan bahwa agen mata-mata AS telah menyimpulkan MBS "menyetujui operasi" untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi di Istanbul, Turki.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi oleh regu pembunuh Arab Saudi di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
Namun, tubuhnya tidak pernah ditemukan.
"Ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan," kata pernyataan Kementerian itu.
"Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja," kata pernyataan itu.
"Orang-orang yang bersangkutan dihukum dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan di kerajaan dan hukuman ini disambut baik oleh keluarga Jamal Khashogi," imbuhnya.
Baca juga: Kerajaan Arab Saudi Alokasikan Anggaran Besar-besaran untuk Industri Militer
Baca juga: 29 Anggota PBB Mengutuk Arab Saudi atas Pembunuhan Jamal Khashoggi
2. 10 Pesawat Pengebom China Gelar Latihan Serangan Rudal
Setidaknya 10 pembom dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) baru-baru ini mengadakan latihan serangan maritim.
Latihan pembom PLA berlangsung saat militer negara-negara dari luar kawasan termasuk Amerika Serikat (AS) dan Prancis, melakukan kegiatan di Laut China Selatan.
Sebuah resimen pembom yang berafiliasi dengan Pasukan Penerbangan Angkatan Laut Komando Teater Selatan PLA mengirim lebih dari 10 pembom dari dua jenis pesawat itu.
Tujuannya yakni untuk melakukan latihan serangan maritim, China Central Television (CCTV) melaporkan, seperti dikutip Global Times.
Baca juga: Istri di China Tuntut Mantan Suami Bayar Kompensasi atas Pekerjaan Rumah selama 5 Tahun Pernikahan
Li Haitao, komandan resimen pembom, mengatakan, latihan itu menampilkan serangan rudal terhadap target maritim dan skenario taktis lainnya.
Latihan juga bertujuan untuk menguji kemampuan koordinasi tempur.
Pengamat militer mengidentifikasi dua jenis pembom sebagai H-6J, bomber paling canggih Angkatan Laut PLA, yang mampu membawa enam rudal jelajah anti-kapal, dan H-6G yang bisa membawa empat rudal.
Kedua jenis pembom tersebut secara resmi Kementerian Pertahanan China perkenalkan pada Juli tahun lalu.
Kala itu, H-6J dan H-6G melakukan latihan intensif di Laut China Selatan.
Latihan itu tak lama setelah AS mengirim kelompok penyerang kapal induk ganda ke Laut China Selatan.
Baca juga: Analisis: China, Rusia, dan India Pilih Negara untuk Dibantu saat Covid-19 demi Perkuat Pengaruh
Baca juga: 7 ABK WNI Kapal Berbendera China Direpatriasi dari Phuket Thailand
3. Kata Pertama yang Diucapkan Archie
Duke of Sussex menungkapkan kata pertama yang diucapkan putra pertamanya Archie adalah 'buaya'.
Dalam gelar wicara bersama James Corden, Pangeran Harry juga mengungkapkan bahwa Ratu Elizabeth II mengirimnya pembuat wafel untuk hadiah Natal.
Pangeran Harry juga memberi tahu komedian itu bahwa rutinitas malam untuk putranya yang berusia 21 bulan bersama istrinya Meghan Markle yakni minum teh, mandi, dan cerita pengantar tidur.
Duke mengungkapkan dalam segmen untuk The Late Late Show bahwa Archie memiliki 'kepribadian paling menakjubkan' dan sudah menggabungkan empat kata dan menyanyikan lagu.
Mengutip Daily Mail, Harry (36) sekarang tinggal di sebuah rumah mewah di California setelah mengundurkan diri sebagai bangsawan senior tahun lalu.
Dia mengatakan kepada Corden bahwa putranya Archie sekarang sudah berusia lebih dari satu setengah tahun.
"Dia sangat ceria dan memiliki kepribadian yang menakjubkan. Archie menyusun tiga, empat kata dan menyanyikan lagu," papar Pangeran Harry.
Corden pun menanyakan kata pertama yang diucapkan Archie.
Harry pun menjawabnya.
(Tribunnews.com)