Terkena Sinar Ultraviolet di Dalam Restoran, Kaki Model Asal Jepang Terbakar
Saat memasuki toko, dia diberitahu bahwa "ada sinar ultraviolet di dalam toko, tapi tolong jangan melihatnya secara langsung".
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penggunaan sinar ultraviolet (UV) sempat jadi saran beberapa pihak sebagai antisipasi virus corona atau Covid-19.
Namun ternyata jika langsung kena tubuh manusia akan sangat berbahaya.
Sebut saja peristiwa yang menimpa seorang model asal Jepang, Alice Mukaide.
"Saya memilih restoran yang tampaknya fokus pada penanggulangan corona dan makan, tetapi saya mengalami luka bakar di bawah kedua lutut dengan sinar UV untuk sterilisasi. Bekas luka mungkin tetap ada. Saya tidak tahu, dan saya menginginkan Anda berhati-hati agar hal yang sama tidak terjadi," tulis Alice sambil memperlihatkan kondisi kakinya pada twitter 22 Januari 2021.
Ini menjadi tweet penting dengan 66.000 retweet dan 145.000 orang yang menyukai sehingga ditampilkan di program Fuji TV "Mezamashi TV" yang ditayangkan pada tanggal 25 Januari 2021.
Menurut tweet tersebut, Alice Mukaide mengunjungi restoran ini pada akhir tahun lalu.
Toko ini dibuka untuk sejumlah kecil orang dan baru pertama kali dipesan.
Saat memasuki toko, dia diberitahu bahwa "ada sinar ultraviolet di dalam toko, tapi tolong jangan melihatnya secara langsung".
Alice Mukaide juga bertanya-tanya, "Sinar ultraviolet ...?", Staf toko menjelaskan itu, namun tidak akan berpikir itu berbahaya bagi tubuh manusia. Ada banyak lampu UV di dalam toko.
"Meskipun saya menikmati makan selama sekitar 2 jam, saya mulai merasakan sakit dan perubahan warna di kaki saya setelah pulang ke rumah. Keesokan paginya, mata saya tidak terbuka karena rasa sakit, dan kulit wajah saya terkelupas," tambah Alice.
Sebagian besar jenis yang ditempatkan di toko memiliki mekanisme yang mengambil antisipasi Corona dengan udara dengan kipas, mensterilkan dengan sinar ultraviolet (UV) internal, lalu membuang udara bersih sehingga sinar ultraviolet tidak bocor ke luar dan tidak langsung disinari ke mata dan kulit.
Baca juga: 106 Hektar Hutan di Ashikaga Jepang Terbakar, 305 Rumah Tangga Diungsikan, Sekolah Ditutup
Baca juga: Makiko Yamada, Humas PM Jepang Akhirnya Mengundurkan Diri
Ada juga tipe yang dipasang di dekat plafon, tetapi dikatakan dipasang pada ketinggian 2,1 meter atau lebih dari permukaan tanah.
Dan dalam petunjuk penggunaan, jangan menyinari tubuh manusia secara langsung dengan sinar ultraviolet atau melihat lampu yang menyala secara langsung atau tidak langsung dengan mata telanjang.
Perhatian diberikan Asosiasi Industri Pencahayaan Jepang dirilis pada Agustus 2020 untuk masyarakat umum.
"Perangkat yang menggunakan UV-C memiliki efek sterilisasi yang kuat dan untuk para profesional. Meskipun digunakan untuk keperluan medis dan industri, ini memiliki efek buruk pada mata dan kulit manusia serta furniture dan perlengkapannya, jadi diperlukan kehati-hatian yang memadai saat menggunakannya," jelasnya.
Setelah toko tutup, UV sterilizer yang digunakan di gudang tak berawak dan juga peralatan masak “bila digunakan dengan tidak ada orang di sekitarnya”, jangan sampai mengenai tubuh manusia secara langsung, demikian pula jangan melihat cahaya dengan mata telanjang, baik secara langsung maupun tidak langsung," tambah Asosiasi tersebut.
Ahli sinar UV dari Universitas Tokai jurusan teknik, Shu Takeshita, Associate Profesor, juga membenarkan.
"Jangan dekat sinar UV apalagi sampai langsung berhadapan dengan UV akan membahayakan tubuh manusia. Biasanya dipakai di pabrik dan mereka tahu akan bahaya yang ada. Tetapi orang biasa menggunakan UV untuk antisipasi Corona, sangat hati-hati selalu menggunakan UV, karena dampak cukup bahaya," kata Takeshita.
Sementara itu bagi WNI yang berkeinginan vaksinasi Covid-19 di Jepang dapat menghubungi Forum BBB, kelompok bisnis WNI yang berdomisili di Jepang dengan email: bbb@jepang.com subject: Vaksinasi