Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istana Buckingham Lakukan Investigasi terkait Tuduhan Bullying yang Dilakukan Meghan Markle

Istana Buckingham sedang menyelidiki tuduhan bahwa Meghan Markle pernah menindas anggota staf kerajaan, menurut pernyataan baru dari istana.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Istana Buckingham Lakukan Investigasi terkait Tuduhan Bullying yang Dilakukan Meghan Markle
PHIL NOBLE / POOL / AFP
Ratu Inggris Elizabeth II dan Meghan Markle, Duchess of Sussex mengamati momen hening untuk mengenang para korban bencana kebakaran Menara Grenfell saat berkunjung ke Chester, Cheshire pada 14 Juni 2018. Istana Buckingham sedang menyelidiki tuduhan bahwa Meghan Markle pernah menindas anggota staf kerajaan, menurut pernyataan baru dari istana. 

TRIBUNNEWS.COM - Istana Buckingham sedang menyelidiki tuduhan bahwa Meghan Markle pernah menindas anggota staf kerajaan, menurut pernyataan baru dari istana.

"Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yang dibuat oleh mantan staf The Duke dan Duchess of Sussex," kata istana dalam pernyataan yang diperoleh Insider, Rabu (3/3/2021).

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut," lanjut pernyataan itu.

"Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah ada sesuatu yang dapat diambil."

"Keluarga Kerajaan telah menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun dan tidak dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," bunyi pernyataan yang sama.

Ratu Inggris Elizabeth II dan Meghan Markle, Duchess of Sussex mengamati momen hening untuk mengenang para korban bencana kebakaran Menara Grenfell saat berkunjung ke Chester, Cheshire pada 14 Juni 2018.
Ratu Inggris Elizabeth II dan Meghan Markle, Duchess of Sussex mengamati momen hening untuk mengenang para korban bencana kebakaran Menara Grenfell saat berkunjung ke Chester, Cheshire pada 14 Juni 2018. (PHIL NOBLE / POOL / AFP)

Penyelidikan dilakukan setelah The Times of London melaporkan bahwa Meghan Markle menindas dua anggota staf senior saat masih tinggal bersama keluarga kerajaan.

Perwakilan Duke dan Duchess of Sussex membantah tuduhan tersebut.

Berita Rekomendasi

Tuduhan pembully-an terhadap Duchess of Sussex pertama kali diterbitkan oleh The Times pada Selasa (2/3/2021).

Disebutkan bahwa Meghan menghadapi keluhan mengenai pembully-an di Istana Kensington.

Meghan Markle dituduh mengusir dua asisten pribadi dari rumah dan merusak rasa percaya diri anggota staf lainnya.

Keluhan tersebut dilaporkan dibuat pada Oktober 2018 oleh Jason Knauf, Sekretaris Komunikasi Pangeran Harry dan Meghan Markle pada saat itu.

Keluhan diajukan Knauf dalam upaya untuk membuat Istana Buckingham melindungi staf yang ia sebut berada di bawah tekanan dari "bangsawan wanita."

Baca juga: Arti Mendalam Gaun Hitam Corak Teratai yang Dikenakan Meghan pada Wawancara Ekslusif dengan Oprah

Baca juga: Kisah Lain di Balik Pengumuman Kehamilan Anak Kedua, Meghan Markle & Pangeran Harry Digosipkan Cerai

Meghan Markle Duchess of Sussex berbicara selama pertemuan sekolah sebagai bagian dari kunjungan ke Robert Clack School di Essex, pada 6 Maret 2020, untuk mendukung Hari Perempuan Internasional.
Meghan Markle Duchess of Sussex berbicara selama pertemuan sekolah sebagai bagian dari kunjungan ke Robert Clack School di Essex, pada 6 Maret 2020, untuk mendukung Hari Perempuan Internasional. (BEN STANSALL / POOL / AFP)

Pangeran Harry memohon kepada Knauf untuk tidak melanjutkannya, menurut sebuah sumber.

"Orang-orang senior di rumah, Istana Buckingham dan Clarence House, tahu bahwa mereka mengalami situasi di mana anggota staf, terutama wanita muda, diintimidasi hingga sampai menangis," kata sebuah sumber.

Sementara itu, juru bicara Meghan dan Harry membantah tuduhan tersebut.

Ia menyebut tuduhan itu sebagai "kampanye kotor".

Ia juga menyatakan bahwa Meghan sedih mendapat serangan terbaru terhadapnya.

"Sebut saja ini apa adanya - kampanye kotor yang dihitung berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan kepada The Times.

"Kami kecewa melihat penggambaran yang memfitnah The Duchess of Sussex ini diberikan tempat oleh outlet media."

"Bukan kebetulan bahwa tuduhan beberapa tahun yang terdistorsi yang ditujukan untuk merusak citra Meghan diberikan tempat oleh media Inggris, tidak lama sebelum dia dan Duke dijadwalkan untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang pengalaman mereka beberapa tahun terakhir."

"The Duchess sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dirinya sendiri dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang telah mengalami rasa sakit dan trauma."

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik."

Menurut The Times, sumber mengklaim staf kadang-kadang menangis, sementara salah satu ajudan, yang mengantisipasi konfrontasi dengan Meghan, mengatakan kepada seorang rekan, 'Saya tidak bisa berhenti gemetar.'

Dua anggota staf senior mengklaim bahwa mereka diintimidasi istri Pengeran Harry itu.

Mantan karyawan lain mengatakan kepada The Times bahwa mereka telah 'dipermalukan' secara pribadi olehnya dan mengklaim bahwa dua anggota staf telah diintimidasi.

Ajudan lain juga mengatakan kepada outlet bahwa perlakuan Meghan lebih terasa seperti kekejaman dan manipulasi emosional, yang menurutnya juga bisa disebut bullying.

Meghan membantah tuduhan ini, dengan pengacaranya menyatakan bahwa satu orang pergi setelah ditemukan adanya pelanggaran.

Sumber mengklaim bahwa mereka khawatir tidak ada yang dilakukan pada saat itu untuk menyelidiki keluhan para ajudan, dan tidak ada yang dilakukan untuk melindungi staf dari intimidasi dari anggota keluarga kerajaan.

Pengacara pasangan itu mengatakan kepada The Times bahwa tuduhan ini "digunakan oleh Istana Buckingham untuk menjajakan narasi yang sepenuhnya salah" sebelum wawancara mereka dengan Oprah Winfrey mengudara pada hari Minggu.

Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special
Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special (CBS)

Dalam program mereka yang akan datang, Oprah With Meghan dan Harry: A CBS Primetime Special, Harry dan Meghan - yang pertama kali mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan pada 31 Maret 2020 - diprediksi berisi percakapan intens.

Percakapan itu juga menandai wawancara televisi pertama mereka sejak pertunangan mereka.

Dalam trailer, Oprah mengatakan bahwa "tidak ada subjek yang terlarang," termasuk keputusan mereka untuk mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan, pernikahan mereka, hingga bagaimana mereka menangani kehidupan di bawah tekanan publik yang terus menerus.

Sementara itu, baik Meghan maupun Harry sebelumnya telah terbuka tentang gangguan yang mereka hadapi dari pers Inggris.

Baru-baru ini, sang duke memberi tahu James Corden dalam sebuah segmen di The Late Late Show bahwa sorotan pers "menghancurkan" kesehatan mentalnya.

"Kita semua tahu seperti apa pers Inggris dan itu menghancurkan kesehatan mental saya. Bagi saya, 'Ini toxic'," kata Harry.

"Jadi saya melakukan apa yang seorang suami dan seorang ayah mana pun akan lakukan: saya harus mengeluarkan keluarga saya dari sini."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas