Dokumen Pengadilan Jepang di Masa Depan Dapat Dilihat Secara Online
Draf sementara prosedur pengadilan sipil IT yang diumumkan oleh subkomite Dewan Legislatif bulan lalu, terdapat dua proposal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dokumen pengadilan Jepang di masa mendatang dapat dilihat secara online. Tentu saja dengan username dan password yang telah terdaftar dan diseleksi dengan ketat penggunanya.
"Di Amerika untuk pengadilan sipil dokumen yang diserahkan ke pengadilan dapat dilihat atau diunduh secara online. Jepang akan mengikuti hal tersbeut di masa mendatang," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (6/3/2021).
Draf sementara prosedur pengadilan sipil IT yang diumumkan oleh subkomite Dewan Legislatif bulan lalu, terdapat dua proposal.
Satu untuk mengizinkan hanya para pihak untuk browsing online, dan yang lainnya adalah untuk mengizinkan beberapa dokumen seperti putusan dan tuduhan untuk dibuat untuk pihak ketiga.
"Apabila nantinya bisa dilihat oleh pihak ketiga, itu akan menjadi arus yang disambut baik bagi para jurnalis tentunya," tambahnya.
Baca juga: Melihat Kondisi Kawasan Pembangkit Nuklir Daiichi Fukushima Jepang Pasca 10 Tahun Diguncang Gempa
Baca juga: Prefektur Kanagawa Jepang Lakukan Pendeteksian Covid-19 Lewat Aplikasi LINE
Kementerian Digital yang menangani IT rencananya akan dibuka khusus dan mulai beroperasi September 2021.
Saat ini Menteri Digital masih meminjam tempat di kementerian lain sambil mempersiapkan gedung khusus bagi kementeriannya yang nantinya akan banyak bekerjasama dengan berbagai kementerian termasuk kementerian kehakiman untuk mengungkap dokumen pengadilan di internet di masa depan.
Aliran non-disclosure pengadilan karena digitalisasi dengan ceritanya tidaklah sesederhana itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemajuan digitalisasi di Amerika Serikat, jumlah informasi yang tidak diungkapkan dalam catatan pengadilan semakin meningkat.
Mantan Hakim Texas Stephen Smith mengungkapkan, "Informasi menyebar dengan cepat di internet, meningkatkan risiko penyalahgunaan nomor rekening bank dan nomor jaminan sosial. Kita harus menghindari kebocoran informasi pribadi dari pengadilan. Sangat disayangkan. Pengadilan perlu lebih berhati-hati tentang apa yang harus disimpan pribadi."
Apa yang harus dilakukan di Jepang? Apa yang seharusnya menjadi "publikasi catatan pengadilan"?
Profesor Yasuomi Sawa dari Senshu University, yang juga seorang jurnalis yang akrab dengan uji coba di Jepang dan Amerika Serikat, menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk berbagai diskusi di Jepang.
"Di Amerika Serikat, catatan kasus hukum disebut 'catatan publik'. Publik diterjemahkan sebagai 'publik' dan memiliki citra 'publik', tetapi kenyataannya itu digunakan untuk dan bagi 'semua warga negara'," kata Profesor Universitas Senshu Yasuomi Sawa.
Di Jepang, ada gambaran bahwa persidangan adalah sarana untuk menyelesaikan sengketa yang hanya melibatkan pihak-pihak terkait, tetapi memiliki peran utama dalam menciptakan aturan sosial dengan mengumpulkan preseden peradilan.
Baca juga: Jepang akan Lakukan Pemeriksaan Covid-19 Skala Besar di 30.000 Fasilitas Lansia
Baca juga: Pejabat Kemlu Jepang Bila Ketahuan Ditraktir Perusahaan Besar Akan Diproses Sesuai UU Etika PNS
"Namun, kita harus membahas secara luas apakah pengungkapan catatan hukum kasus harus tetap menjadi sama. Siapa yang memiliki "catatan percobaan"? Mengapa materi investigasi "rahasia" dari kasus Ghosn tersedia secara online?"
Wawancara para jurnalis Jepang yang dimulai dengan pertanyaan itu, mengajukan kepada para wartawan berbagai pertanyaan esensial tentang "apa itu pengadilan" dan "apa itu demokrasi?"
"Mungkin tidak perlu meniru gaya Amerika sebagaimana adanya. Tetapi ya tetap saja, "catatan percobaan" itu milik siapa? Saya pikir masuk akal untuk memperdalam diskusi hal tersbeut di Jepang," lanjutnya.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com