Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Dikepung Aparat Keamanan, Akhirnya Ratusan Demonstran Myanmar Dibebaskan

Ratusan demonstran muda Myanmar yang dikepung  aparat keamanan di distrik Sanchaung, Yangon semalam telah bebas.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Sempat Dikepung Aparat Keamanan, Akhirnya Ratusan Demonstran Myanmar Dibebaskan
MYITKYINA NEWS JOURNAL via Sky News
Suster Ann Roza Nu Tawng, seorang biarawati di Myitkyina, Myanmar, berlutut di hadapan sejumlah aparat yang juga ikut berlutut. Suster Ann Roza memohon kepada aparat Myanmar agar tak menembaki para pengunjuk rasa pada Senin, 8 Maret 2021. Namun, terdengar tembakan dengan dua orang dikonfirmasi tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, YANGON -- Ratusan demonstran muda Myanmar yang dikepung  aparat keamanan di distrik Sanchaung, Yangon semalam telah bebas.

Seperti dilansir Reuters, para aktivis pada mengatakan Selasa.(9/3/2021), pembebasan ratusan aktivis muda itu terjadi setelah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)  meminta junta militer membebaskan ratusan demonstran  yang dikepung di dalam suatu kawasan di Kota Yangon .

Ribuan orang menentang jam malam turuh ke jalan-jalan utama  Myanmar untuk mendukung para pemuda di distrik Sanchaung, di mana mereka telah mengadakan aksi protes harian terhadap kudeta 1 Februari.

Pengambilalihan kekuasaan oleh militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan. 

Aparat keamanan telah menewaskan lebih dari 60 demonstran dan menahan lebih dari 1.800 orang sejak kudeta.

Di Sanchaung, polisi menembakkan senjata dan menggunakan granat kejut pada hari Senin untuk memeriksa rumah yang penghuninya tidak berasal dari distrik itu dan akan menghukum siapa pun yang tertangkap menyembunyikan mereka.

Aktivis pemuda Shar Ya Mone mengatakan dia telah berada di sebuah gedung dengan sekitar 15 hingga 20 orang lainnya, tetapi sekarang telah bisa pulang.

Berita Rekomendasi

"Ada banyak naik mobil gratis dan orang-orang menyambut para demonstran," kata Shar Ya Mone melalui telepon, sembatlri berjanji akan terus berdemonstrasi "sampai kediktatoran berakhir."

Pengunjuk rasa lain memposting di media sosial bahwa mereka telah dapat meninggalkan daerah itu  setelah pasukan keamanan menarik diri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebelumnya telah menyerukan "menahan diri semaksimal mungkin" dan segera membebaskan semua demonstran tanpa kekerasan atau penangkapan

Sebuah kelompok advokasi HAM mengatakan sekitar 50 orang telah ditangkap di Sanchaung setelah polisi menggeledah rumah-rumah, meskipun pemeriksaan masih dilakukan.

Seorang juru bicara junta militer tidak menjawab panggilan yang meminta komentar.

Televisi pemerintah MRTV sebelumnya mengatakan: "Kesabaran pemerintah telah habis dan ketika mencoba meminimalkan jatuhnya korban dalam menghentikan kerusuhan, kebanyakan orang mengktitikbdan menyerukan langkah-langkah yang lebih efektif menghadapi kerusuhan."

Tiga demonstran tewas dalam demonstrasi di Myanmar utara dan Delta Irrawaddy pada hari Senin, menurut laporan para saksi dan media setempat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas