Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeff Bezos Tunjuk CEO Baru Earth Fund, Bertugas Habiskan Rp143 Triliun untuk Inovasi Perubahan Iklim

Jeff Bezos pada hari Selasa (9/3/2021) mengumumkan dirinya telah memilih Andrew Steer untuk mengawasi proyek filantropi perubahan iklim miliknya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Jeff Bezos Tunjuk CEO Baru Earth Fund, Bertugas Habiskan Rp143 Triliun untuk Inovasi Perubahan Iklim
AFP, Instagram Jeff Bezos
Jeff Bezos pada hari Selasa (9/3/2021) mengumumkan dirinya telah memilih Andrew Steer untuk mengawasi proyek filantropi perubahan iklim miliknya senilai $ 10 miliar (Rp143 Triliun), Earth Fund. 

Berikut adalah perjalanan karier Jeff Bezos bersama Amazon seperti yang dilansir The Telegraph.

Jeff Bezos lulus dari Princeton berbekal Ilmu Komputer.

Ia memiliki beberapa tawaran pekerjaan ketika dia memulai karir bisnisnya.

Jeff awalanya memilih untuk bergabung dengan Fitel, sebuah perusahaan telekomunikasi baru, sebelum pindah ke perbankan dan kemudian bergabung dengan pengelola investasi global DE Shaw pada tahun 1994.

Kariernya di sana meroket, bahkan sudah bisa menjadi salah satu wakil presiden perusahaan dalam waktu empat tahun.

Baca juga: Elon Musk Kini Jadi Orang Terkaya di Dunia, Kalahkan Bos Amazon Jeff Bezos

Baca juga: Elon Musk jadi Orang Terkaya di Dunia, Geser Jeff Bezos dan Kekayaan Mencapai Rp 2.601 Triliun

Founder Amazon, Jeff Bezos.
Founder Amazon, Jeff Bezos. (BUSINESS INSIDER)

Namun saat itu barulah masa-masa awal awal e-commerce.

Jeff pun berselisih dengan bosnya ketika sang bos menolak daftar 20 produknya yang dapat dijual secara online.

Berita Rekomendasi

Jadi ia memilih keluar.

Pindah ke Seattle

Jeff Bezos dan istrinya, MacKenzie, melintasi negara ke Seattle, di mana mereka mendirikan toko buku online.

Jeff menginvestasikan $ 10.000 dari uangnya untuk mendirikan perusahaan yang dijalankan di garasinya.

Awalnya, perusahaan itu bukan bernama Amazon, melainkan Cadabra Inc.

Bagi Jeff, nama itu terdengar seperti Abracadabra.

Tetapi bagi pengacaranya, nama perusahaan dapat didengar sebagai mayat (cadaver), yang mungkin tidak ideal untuk nama perusahaannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas