Iran Mendakwa Turis Prancis atas Tuduhan Spionase dan Propaganda
Iran mendakwa turin Prancis Benjamin Briere (35) atas tuduhan spionase (memata-matai) dan menyebarkan propaganda melawan sistem pemerintah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Iran mendakwa turis Prancis bernama Benjamin Briere (35) atas tuduhan spionase (memata-matai) dan menyebarkan propaganda melawan sistem pemerintah.
Al Jazeera melaporkan, informasi ini disampaikan oleh pengacara turis Prancis tersebut, yaitu Saeid Dehghan.
Dakwaan ini merupakan dari serangkaian kasus terbaru terkait orang asing, di saat ketegangan antara Iran dan Barat meningkat.
Saeid Dehghan menerangkan, Briere ditangkap 10 bulan lalu setelah menerbangkan helikopter di gurun dekat perbatasan Turkmenistan-Iran.
"Pada Minggu (14/3/2021), dia (Briere) didakwa dengan dua tuduhan, spionase dan propaganda terhadap Republik Islam," kata Dehghan kepada kantor berita Reuters pada Senin (15/3/2021).
Baca juga: Bocah 7 Tahun Disekap dan Dirantai Orang Tua, Alasannya karena Nakal, Dilakukan agar Korban Jera
Baca juga: Iran Pamerkan Kota Rudal Mereka, Berisi Berbagai Rudal Jelajah, Balistik, hingga Ranjau Laut
Dehghan menambahkan, Briere menghadapi hukuman penjara jangka panjang.
Ia juga menyatakan dakwaan terhadap Briere dalam sebuah postingan di Twitter pada Senin.
"Pertahanan terakhirnya direnggut kemarin. Tuduhan mata-mata muncul karena (Briere) mengambil gambar di daerah terlarang," kata Dehghan kepada Reuters.
"Dia berada di penjara Vakilabad di Kota Masyhad. Kesehatannya baik dan dia memiliki akses ke pengacaranya dan dia bantuan dari perlindungan konsuler dan pejabat kedutaan Perancis telah melakukan kontak rutin dengannya," tambahnya.
Pengadilan Iran tidak dapat memberikan komentar. Prancis juga belum mengomentari tuduhan Briere.
Kementerian Luar Negeri Prancis Konfirmasi Warganya Ditahan di Iran
Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengonfirmasi, seorang warga negara Prancis ditahan di Iran.
Kementerian juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah memantau situasi.
"Meskipun pemerintah Prancis sedang mendalami kasus Briere, saya khawatir bahwa setiap penundaan terkait tindak lanjut yang komprehensif akan semakin memperumit kasus tersebut," kata Dehghan.
Baca juga: Ketua DPD Minta Pemilik Drone Bawah Laut di Selayar Diusut: Waspada Spionase