Viral Nenek-nenek di Texas Diborgol Polisi karena Ngotot Tak Mau Pakai Masker saat Berada di Bank
Viral rekaman badan polisi yang menunjukkan wanita lansia menolak pakai masker hingga berujung pemborgolan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Wright memberi tahu petugas tentang aturan bahwa dia tidak harus memakai masker.
"(Aturan tidak bermasker) saat berada di tempat umum, tapi Anda sedang berada bukan di tempat umum," jawab petugas.
"Ya. Ini (bank) adalah tempat umum," jawab Wright.
"Ini bukan tempat umum, ini (bank) adalah private business," terang polisi.
Diketahui Gubernur Texas Gregg Abbott mengakhiri perintah menggunakan masker di tempat umum.
Namun bisnis atau properti pribadi harus memutuskan sendiri tindak pencegahan Covid-19 di tempat mereka.
Di Texas pun banyak bisnis, salah satunya bank, yang menerapkan aturan wajib masker di tempatnya.
Saat petugas itu mengeluarkan borgol, Wright menarik diri dan mulai berjalan menuju pintu.
Petugas menghentikannya dan menjatuhkan wanita itu.
Setelah dia diborgol, Wright mengeluh kakinya terluka.
Baca juga: Pembuang Sampah Plastik ke Mulut Kuda Nil Ternyata Seorang Nenek, Ngaku Tak Sengaja: Saya Minta Maaf
Baca juga: Wali Kota Blitar Minta Maaf Usai Video Bernyanyi Tanpa Masker Viral: Saya Terlena Dalam Suasana
"Kebrutalan polisi terjadi di sini," kata Wright kepada nasabah lain yang melihatnya.
Terdengar jawaban tidak dari para nasabah itu, membenarkan penangkapan Wright.
Polisi mengatakan Wright menderita luka ringan selama penangkapan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Wright mengatakan kepada Washington Post bahwa dia tidak pernah menggunakan masker di dalam toko, bahkan ketika aturan itu diberlakukan secara nasional.
Dia bilang dia tinggal di taman RV di seberang teluk dari Galveston di Hitchcock, Texas.
Wright mengatakan bahwa dia "diserang" dan membandingkan aturan masker dengan cara Nazi Jerman memaksa orang Yahudi untuk mengidentifikasi diri mereka dengan Bintang Daud.
Wanita 60 tahunan ini menyebut virus corona sebagai 'plandemi' menyasar pada teori soal virus corona.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)