Yayasan yang Didirikan Miliarder George Soros Tuntut Militer Myanmar Bebaskan Stafnya
Yayasan Open Society Myanmar (OSM) yang didirikan miliarder George Soros, menyerukan pembebasan seorang anggota stafnya di Myanmar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Yayasan Open Society Myanmar (OSM) yang didirikan miliarder George Soros, menyerukan pembebasan seorang anggota stafnya di Myanmar.
Pihak Yayasan menegaskan tuduhan membiayai demonstrasi anti-kudeta atau gerakan pembangkangan nasional adalah tidak benar.
"Yayasan sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang anggota staf OSM (Open Society Myanmar) telah ditahan di Myanmar," kata Yayasan seperti dilansir Reuters, Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Pengadilan Myanmar Tunda Sidang Aung San Suu Kyi Karena Masalah Internet
"Kami menyerukan pembebasannya segera. Kami khawatir dengan laporan bahwa pihak berwenang berusaha menginterogasi anggota staf lainnya," lanjutnya.
Pihak berwenang Myanmar menahan seorang pejabat dari Yayasan dan sedang mengincar 11 karyawan lain atas kecurigaan kelompok itu meneruskan dana kepada lawan kudeta, demikian laporan media pemerintah junta militer.
Baca juga: Junta Myanmar Perluas Status Darurat Militer setelah 50 Orang Tewas dalam Kerusuhan Unjuk Rasa
"Klaim pelanggaran keuangan, termasuk bahwa OSM bertindak ilegal dengan menarik dana mereka sendiri dalam mata uang lokal dari bank SMID, adalah palsu," kata Yayasan.
"Klaim bahwa OSM menggunakan dana ini untuk tujuan ilegal adalah palsu. Dana ini digunakan untuk tujuan sepenuhnya dalam tujuan OSM," lanjutnya.
Pihak yayasan mengatakan tuduhan itu sebagai upaya yang mengkhawatirkan yang menyerang dan mendiskreditkan mereka yang ingin kembali ke perdamaian dan demokrasi di Myanmar.
Sebelumnya militer Myanmar menahan seorang pejabat Yayasan yang didirikan Soros atas tuduhan membiayai demonstrasi anti-kudeta atau gerakan pembangkangan nasional.
Baca juga: 14 Demonstran Anti Kudeta Militer Tewas Ditembak Polisi Myanmar di Distrik Yangon
Militer Myanmar juga memburu 11 staf Yayasan lainnya.
Surat kabar junta militer, Global New Light of Myanmar, melaporkan, Yayasan OSM mentransfer dana tanpa izin Departemen Manajemen Valuta Asing.
Yayasan dituduh menukar 1,4 juta dolar AS ke mata uang Myanmar, kyat, tanpa mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku.
Disebutkan pula, yayasan memberikan bantuan tunai untuk gerakan pembangkangan sipil.
Global New Light of Myanmar juga menyebutkan, pejabat keuangan OSM, Phyu Pa Pa Thaw, ditangkap sejak Jumat pekan lalu untuk dimintai keterangan terkait arus dana ke gerakan pembangkangan sipil.
Pihak berwenang masih memburu 11 staf OSM lainnya untuk dimintai keterangan. (Reuters/AFP/CNN)