Pangeran Harry dan Meghan Klarifikasi Pernikahan yang Digelar 3 Hari sebelum Pernikahan Kerajaan
Pangeran Harry dan Meghan Markle mengatakan bahwa pernikahan mereka yang digelar diam-diam 3 hari sebelum pernikahan kerajaan tidak sah secara hukum
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Humphries menulis bahwa agar upacara pernikahan dilegalkan di bawah Gereja Kanon Inggris, pasangan itu membutuhkan dua saksi dan upacara pernikahan harus dilakukan dalam pengaturan dengan izin khusus, yang tidak dapat dilakukan di rumah atau halaman belakang pribadi.
Seperti yang dilaporkan Daily Mail sebelumnya pada bulan Maret, Gereja Inggris menolak untuk mengakui rumah pribadi, danau, dan bar sebagai tempat di mana orang ingin menikah.
Gereja Inggris menjunjung tinggi pendiriannya bahwa pernikahan harus dilakukan di gedung-gedung keagamaan yang terdaftar.
Pendeta Canon Giles Fraser, rektor gereja St. Mary Newington di London, mengatakan kepada Insider bahwa pernikahan itu mungkin berkah, tetapi mereka menikah secara resmi di Windsor.
Harry Benson, seorang pejabat di Marriage Foundation, setuju dengan Fraser.
Ia mengatakan bahwa pertukaran sumpah Harry dan Markle kemungkinan besar bukanlah upacara yang mengikat secara hukum.
"Sementara uskup agung mungkin dapat memberikan dirinya sendiri lisensi khusus dalam beberapa keadaan, dia mungkin tidak dapat mengatasi kebutuhan hukum untuk pernikahan untuk mendapatkan lisensi ke sebuah gedung dan memiliki dua saksi yang hadir, tanpanya pernikahan tidak akan berhasil secara 'publik'," kata Benson.
Dalam sebuah opini, Samantha Grindell dari Insider berpendapat bahwa legalitas upacara itu tidak relevan.
Ia juga berkata bahwa pertukaran sumpah di halaman belakang itu lebih berarti bagi pasangan tersebut daripada pernikahan yang disiarkan di televisi yang ditonton oleh 29 juta orang.
"Keputusan Markle dan Harry untuk mengucapkan sumpah mereka secara pribadi menunjukkan upacara publik bukanlah sesuatu yang sebenarnya ingin mereka lakukan," tulis Grindell.
"Sebaliknya, itu adalah konvensi yang tidak punya pilihan selain ditaati."
"Sepertinya komitmen keluarga kerajaan untuk pernikahan publik besar-besaran adalah contoh lain dari tradisi yang tidak perlu dalam monarki," jelasnya.
Baca berita lain terkait Royal Family
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.