TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Israel memaparkan, setengah dari 9,2 juta penduduk negara itu telah menerima dosis vaksin Pfizer/BioNTech secara penuh.

Namun, di wilayah yang dikendalikan Otoritas Palestina (PA) vaksinasi Covid-19 cenderung lambat.

PA mengandalakan sumbangan dan pasokan vaksin terbatas dari Israel.

Mengutip Al Jazeera, sekira, 5,5 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduuki dan Jalur Gaza yang diblokade, sejauh ini hanya menerima sekira 120.000 vaksin.

Dengan lebih dari 4,6 juta penduduk divaksinasi, Israel melanjutkan kampanye yang menghantam dunia yang membuat tingkat infeksi anjlok dan memungkinkan pelonggaran pembatasan.

Baca juga: VIDEO Tunjukkan Pasukan Israel Bersenjata Berat Menahan 5 Anak-anak Palestina

Baca juga: Israel dan AS Murka, Pengadilan Kriminal Internasional Bakal Selidiki Kejahatan Perang di Palestina

Tetapi, hal itu mendapat kecaman internasional karena tidak berbuat lebih banyak untuk memungkinkan vaksinasi Palestina.

Dikatakan Palestina bertanggung jawab atas langkah-langkah kesehatan semacam itu di daerah semi-otonom mereka.

Para kritikus, kelompok hak asasi dan beberapa legislator Partai Demokrat di Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan bahwa sebagai kekuatan pendudukan, Israel memikul tanggung jawab untuk menyuntik penduduk yang dikendalikannya.

Israel Laporkan Penurunan Kematian Covid-19 Harian Capai 85 Persen

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan tonggak sejarah di tengah penurunan berkelanjutan dalam kasus Covid-19 baru.

Pada Kamis (25/3/2021), Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein meminta warga "untuk mengikuti pedoman (kesehatan) sehingga virus corona tidak kembali."

Dia mengatakan 50,07 persen dari keseluruhan populasi telah menerima kedua dosis vaksin, dan 55,96 persen pada dosis pertama.

Baca juga: Kemenag: Pengasuh Pondok Pesantren di Yogyakarta Segera Divaksin

Baca juga: Pasca Vaksin, Jaga Imun Tubuh dengan 5 Langkah Ini

Green Pass

Israel mengeluarkan vaksinasi penuh, dan sekira 8,7 persen dari populasinya yang telah pulih dari Covid-19 memiliki kekebalan, yang disebut sertifikat "Green Pass"yang memberikan akses ke berbagai tempat rekreasi.