Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Myanmar Rayakan Hari Angkatan Bersenjata saat 114 Warganya Terbunuh dalam Sehari

Sedikitnya 114 warga Myanmar tewas karena kekerasan junta militer tepat pada perayaan Hari Angkatan Bersenjata di negara ini pada Sabtu (27/3/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Militer Myanmar Rayakan Hari Angkatan Bersenjata saat 114 Warganya Terbunuh dalam Sehari
Tribunnews/Jeprima
Massa menggelar aksi solidaritas untuk Myanmar di depan Gedung ASEAN, Jakarta Selatan, Jumat (12/3/2021). Dalam aksi solidaritas tersebut massa mengutuk keras terjadinya kudeta militer dan mendesak penegakan demokrasi serta perlindungan HAM di Myanmar. Tribunnews/Jeprima 

Kemudian sedikitnya 27 orang tewas di pusat komersial Yangon, lapor Myanmar Now.

Seorang anak berusia 13 tahun yang lain termasuk di antara yang tewas di wilayah Sagaing tengah.

Kematian juga tercatat dari wilayah Kachin di pegunungan utara hingga Taninthartharyi di ujung selatan Laut Andaman.

Sehingga jumlah keseluruhan warga sipil yang dilaporkan tewas sejak kudeta menjadi lebih dari 440.

Militer Myanmar Sebut Rusia Teman Sejati

Parade Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw pada Sabtu dihadiri wakil menteri pertahanan Rusia Alexander Fomin.

"Rusia adalah teman sejati," kata Min Aung Hlaing.

Berita Rekomendasi

Dilansir CNN, perwakilan Rusia datang ke acara militer Myanmar di tengah sanksi dari AS dan Eropa kepada negara ini. 

Baca juga: Lagi, Sembilan Demonstran di Myanmar Tewas, Inggris dan AS Jatuhkan Sanksi pada Bisnis Militer

Baca juga: Markas NLD Aung San Suu Kyi di Yangon Myanmar Dilempar Bom Molotov, Sebabkan Kebakaran

Para diplomat mengatakan kepada Reuters bahwa delapan negara yakni Rusia, China, India, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Laos, dan Thailand mengirim perwakilan ke acara itu.

Namun hanya Rusia yang langsung mengirim menterinya.

Hari Angkatan Bersenjata Myanmar memperingati dimulainya perlawanan terhadap pendudukan Jepang pada 1945.

Diketahui perlawanan itu dipimpin ayah Suu Kyi yang merupakan pendiri militer.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Baca berita Krisis Myanmar lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas