Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelari Maraton Asal Jepang Yumiko Hara Pernah 8 Kali Ditangkap Polisi karena Mengutil

Yumiko Hara punya kelainan penyakit "selalu ingin makan", sehingga dia mengalami kesulitan mengontrol diri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelari Maraton Asal Jepang Yumiko Hara Pernah 8 Kali Ditangkap Polisi karena Mengutil
Foto Sankei/Atsumorikouwaka
Yumiko Hara, Pelari maraton asal Jepang yang sempat menduduki peringkat ke-6 kejuaraan dunia di Helsinki Finlandia tahun 2005. 

Prestasinya sempat mencatatkan jangka waktu 2 jam 23:48 menit di kejuaraan maraton wanita di Osaka tahun 2006.

Dari pengelolaan berat badan yang ketat dan pengelolaan berat badan yang berlebihan, sebagai atlet maraton, timbul gangguan makan yang disertai dengan makan dan muntah, dan mengutil diulangi untuk keinginan makan dan muntah.

Secara pribadi, sejumlah besar uangnya pernah ditipu oleh seorang pria yang terlibat dalam pekerjaan setelah pensiun sebagai pengusaha, dan pertunangan tersebut ditinggalkan oleh orang yang berjanji untuk menikah.

Dan pada 2018, dia ditangkap untuk ketujuh kalinya karena mengutil.

Setelah dirawat di institusi medis khusus, dia mengumumkan kleptomania dan gangguan makannya dalam uji coba dan wawancara.

Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Buronan Mafia Tertangkap karena Video YouTube | Kesepakatan Jepang-Indonesia

Hara saat ini tinggal di Prefektur Chiba dan pergi ke rumah sakit.

Saat bekerja sebagai pekerja kantoran di gudang distribusi pada hari kerja, ia menghabiskan hari-hari aktifnya dengan bekerja paruh waktu di izakaya (restoran) pada malam hari, membantu acara maraton hingga musim semi 2020 sebelum bencana Corona, dan pergi makan malam dengan temannya.

BERITA TERKAIT

"Belakangan ini, saya sering berpikir bahwa saya datang ke Chiba dan didukung oleh berbagai orang. Saya pikir saya tidak sendiri. Berapa banyak orang yang terluka karena mengutil seperti dulu?"

"Saya di perusahaan sekarang karena ada orang yang mendukung saya. Begitu juga dengan pekerjaan paruh waktu. Para pengunjung tetap juga tahu masa lalu saya dan memperlakukan saya dengan baik."

"Saya sedang memikirkan tentang apa yang harus saya lakukan untuk menghindari kembali agar tidak menyakiti tidak hanya keluarga saya tetapi juga orang-orang di sekitar saya."

"Sebenarnya saya bingung banget menulis tentang buku itu. Saya menderita kelainan makan, kleptomania, dan penyakit semacam itu, bahkan saya tidak masuk penjara, terkena hukuman percobaan."

"Saya yang punya masa lalu merasa kini tidak boleh menyerah dan orang lain katakan kamu bisa bahagia, kamu tidak perlu menyerah, itu membuat semangat saya bangkit kembali," ungkapnya kepada majalah Friday, 24 Maret 2021.

Dengan bukunya tersebut masyarakat kini dianggapnya tidak memandang buruk dia dan merasa senang dengan adanya perubahan ini khususnya terhadap kejiwaannya.

Baca juga: 23 Stafnya Makan Malam Bersama di Restoran, Menteri Kesehatan Jepang Minta Maaf

"Saya sangat cerdas dan bisa mendapatkan kembali senyum saya karena saya dikelilingi oleh orang-orang yang mengerti dan berhenti bersembunyi. Setelah saya menyadari bahwa saya tidak harus menyembunyikannya, saya merasa ringan dan saya merasa bahwa saya dapat berinteraksi dengan orang lain seperti sebelum saya jatuh sakit," tambahnya.

Hara memberikan petunjuk agar kita memiliki keberanian untuk memberi tahu seseorang yang dapat kita percayai tentang rasa sakit yang ada di hati kita sendiri.

"Mungkin perlu waktu, tetapi akan selalu ada saat di mana Anda bisa tertawa nantinya," ungkapnya lebih lanjut.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas