BREAKING NEWS: Korea Utara Umumkan Tak Ikut Olimpiade Tokyo di Jepang
Korea Utara mengklaim bahwa tidak ada seorang pun di negara itu yang terinfeksi virus corona, dan terus memblokir perbatasan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Pendidikan Jasmani Korea Utara telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo musim panas ini, dengan alasan untuk melindungi atlet dari krisis kesehatan global yang disebabkan oleh virus corona.
Hal ini terungkap di situs web "Pendidikan Jasmani Korea" yang dioperasikan oleh Kementerian Pendidikan Jasmani Korea Utara, pada tanggal 5 April 2021.
"Rapat umum Komite Olimpiade diadakan di Pyongyang pada tanggal 25 Maret 2021 dan diputuskan untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade ke-32 sesuai dengan usulan anggota," tulis situs Korea Utara tersebut.
Korea Utara mengklaim bahwa tidak ada seorang pun di negara itu yang terinfeksi virus corona, dan terus memblokir perbatasan, termasuk sangat membatasi lalu lintas ke dan dari China dan Rusia.
"Saya akan mengonfirmasi secara detail mulai sekarang," ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Seiko Hashimoto, Selasa (6/4/2021).
"Saya tidak mengetahui informasi tentang non-partisipasi Korea Utara sebelumnya dan belajar dari berita pagi. Tidak ada informasi lebih lanjut di pagi hari, jadi saya akan memeriksanya secara detail mulai sekarang," tambah Seiko Hashimoto.
Partisipasi dalam Olimpiade diundang oleh IOC. Panitia Penyelenggara akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan di mana semua negara dan kawasan dapat berpartisipasi dalam Olimpiade dengan aman dan terjamin.
Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa juga akan mengonfirmasi detail.
Baca juga: Penyulut Obor Estafet Olimpiade Jepang Berharap Masyarakat Semakin Cerah di Tengah Pandemi Covid-19
Baca juga: TKP Kasus Pembunuhan 19 Warga di Kanagawa Jepang Jadi Salah Satu Lokasi Estafet Obor Olimpiade
"Saya telah membaca berita dan sekarang memeriksa detailnya. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena saya tidak tahu bagaimana keadaannya," ujarnya.
Sementara itu Ketua JOC (komite olimpiade Jepang) Yasuhiro Yamashita menyatakan sangat menyesal jika benar Korea Utara tak ikut berpartisipasi dalam Olimpiade.
"Sangat menyesal kalau memang tidak ikut serta," ujarnya.
"Bukan soal apakah berpengaruh pada Olimpiade. Menurut saya bukan itu masalahnya. Bagi banyak atlet, Olimpiade adalah kesempatan sekali seumur hidup. Dibandingkan dengan Eropa, Amerika Serikat, Jepang divaksinasi. Kemajuannya lambat, tetapi situasi infeksinya tenang dari perspektif global. Mungkin ada beberapa kekhawatiran tentang pengiriman itu, tetapi saya pikir itu sangat berani untuk menghentikan pengiriman."
"Saya mengetahui berita tersebut, tetapi saya akan terus memperhatikan partisipasi dalam Olimpiade Tokyo, karena pertama kali dikoordinasikan dengan Komite Olimpiade Internasional dan Komite Penyelenggara Game."
"Pemerintah Jepang akan terus melakukan upaya untuk memperbaiki lingkungan, termasuk pengendalian infeksi, sehingga banyak negara dan wilayah dapat berpartisipasi," komentar Katsunnobu Kato, Sekretaris Kabinet Jepang.
Ditambahkannya, pemerintah Jepang akan mengambil inisiatif dalam menangani masalah penculikan secara langsung. Di sana tidak ada perubahan dalam sikap siap berbicara.
Baca juga: 10 WNI Masuk Penjara Jepang, Paling Banyak ABK Terlibat Kasus Penyelundupan Narkoba
Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua, Kondisi Fisiknya Baik
Tetangga Korea Utara, Pemerintah Korea Selatan mengharapkan di tempat Olimpiade pertemuan banyak pihak untuk perdamaian dapat dilakukan.
"Korea Selatan akan hadir dalam olimpiade di Tokyo mendatang," ungkap Presiden Moon jae-in, Selasa (6/4/2021).
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com