CIA Posting Status Akui Pasok Senjata ke Cikal Bakal Taliban Afghanistan
Operasi Topan (Cyclone) adalah operasi rahasia terpanjang dan termahal CIA, mendanai dan mempersenjatai mujahidin Afghanistan melawan Soviet.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Akun Twitter CIA (terverifikasi) pada Selasa (6/4/2021) memposting tautan artikel sekaligus membubuhi keterangan rudal Stinger yang dipasokan ke mujahidin Afghanistan sebagai alat melawan alat tempur Soviet.
“The Stinger missiles supplied by the United States gave Afghan guerrillas, generally known as the Mujahideen, the ability to destroy the dreaded Mi-24D helicopter gunships deployed by the Soviets to enforce their control over Afghanistan. #HISTINT #Museum”
Demikian postingan itu telah memicu polemik dan diskusi seru, karena mengungkap secara terbuka keterlibatan CIA dan AS, membangun kekuatan mujahidin yang jadi cikal bakal Al Qaeda dan Taliban Afghanistan.
Postingan akun resmi dinas rahasia AS itu mengonfirmasi militan Afghanistan yang sama yang sekarang membunuh pasukan AS bukanlah teori konspirasi. Cuitan itu sampai Rabu (7/4/2021) masih ada di akun Twitter CIA (terverifikasi).
Baca juga: Taliban Afghanistan Peringatkan Konsekuensi Pembatalan Penarikan Pasukan Asing
Baca juga: Perang Afghanistan: Pemerintahan Biden akan Tinjau Kesepakatan Trump dengan Taliban
Baca juga: Kelompok Taliban dan Pemerintah Afghanistan Capai Kesepakatan Penting
Baca juga: Donald Trump, Sikap Taliban, Pilpres AS 2020, dan Masa Depan Afghanistan
Lewat postingan di Twitter itu CIA terlihat membanggakan tampilan peluncur rudal FIM-92 Stinger, yang di tangan gerilyawan Afghanistan mampu menghancurkan helikopter tempur Mi-24D Soviet yang ditakuti.
Operasi Topan (Cyclone) adalah operasi rahasia terpanjang dan termahal CIA, dan melihat badan tersebut secara diam-diam menyalurkan senjata dan uang kepada pejuang Mujahidin Afghanistan awal 1980-an.
AS melancarkan kampanye gerilya melawan pasukan Soviet yang menduduki Afghanistan dan menaikkan pemerintahan pro-Moskow.
Program itu berlanjut di bawah pemerintahan Presiden Jimmy Carter, Ronald Reagan dan George HW Bush, karena AS bersikeras Mujahidin adalah pejuang kemerdekaan.
Para pejuang ini, yang menganggap Osama Bin Laden sebagai sekutunya, pada akhirnya akan berubah menjadi Taliban, sebuah kelompok yang kini telah diperangi AS di Afghanistan selama hampir dua dekade.
Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengakui pada 2010, orang-orang yang kami lawan hari ini, kami danai 20 tahun yang lalu. Ia menambahkan mempersenjatai para jihadis terdengar seperti ide yang bagus pada saat itu.
Postingan ini direspon warganet , yang sebagian besar mengejek CIA. “Inilah mengapa Anda harus percaya hampir semua tuduhan CIA di seluruh dunia,” tulis salah satu dari mereka.
“Karena 20 tahun kemudian mereka akan mengakuinya,” tulis komentator lainnya.
Operasi Topan berakhir pada 1989, meskipun uang masih mengalir ke Mujahidin selama perang saudara Afghanistan 1989-1992.
Pertempuran antarfaksi ini mengarah konflik antar-jihadis brutal yang hanya berakhir dengan kemenangan Taliban pada 1996.