Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran

Netanyahu menggunakan pidatonya untuk menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial baru bagi keberadaan orang-orang Yahudi.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in PM Israel Benyamin Netanyahu Tolak Kesepakatan Baru Nuklir Iran
GALI TIBBON/AFP
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu 

TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Rabu memperingatkan Israel tidak akan terikat kesepakatan nuklir yang direvitalisasi antara kekuatan dunia (AS) dan Iran.

Netanyahu menyatakan negaranya hanya berkewajiban membela diri terhadap mereka yang berusaha untuk menghancurkannya.

Dalam pidatonya di museum peringatan Yad Vashem selama upacara resmi Hari Peringatan Holocaust Israel, Netanyahu merujuk negosiasi di Wina yang bertujuan membawa AS kembali ke pakta nuklir 2015.

Revitalisasi kesepakatan itu dimaksudkan agar Iran mematuhi komitmennya pada kesepakatan era Presiden Obama . Presiden Trump kemudian menarik diri dari kesepakatan itu.

Baca juga: PM Benjamin Netanyahu: Israel Takkan Izinkan Iran Buat Senjata Nuklir

Baca juga: Eks Kepala CIA John Brennan Sebut PM Israel Netanyahu Politikus Tak Punya Etika

Baca juga: Joe Biden Telepon PM Israel Netanyahu setelah Ditunda, Biden Disebut Tak Mau Terlihat Mendukung

"Kesepakatan dengan Iran yang mengancam kita oleh usaha pemusnahan (terhadap kita) tidak berdampak dan memiliki kewajiban apapun ke kita," kata Netanyahu.

“Tidak seperti di masa lalu, saat ini tidak ada seorang pun di dunia yang akan merampas hak dan kekuatan kita untuk membela diri dari ancaman eksistensial,” katanya.

“Kesepakatan nuklir dengan Iran sekali lagi dibahas. Kesepakatan seperti itu dengan rezim ekstrem tidak ada gunanya," kata Bibi, panggilan akrab Netanyahu menunjuk Iran.

Berita Rekomendasi

"Saya juga mengatakan kepada teman-teman terdekat kita, hanya satu hal yang akan mewajibkan kita: mencegah mereka yang ingin menghancurkan kita merealisasikan rencananya,” lanjut Bibi.

Netanyahu sering menggunakan pidatonya di acara terkait Holocaust untuk menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial baru bagi keberadaan orang-orang Yahudi.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia siap untuk membalikkan keputusan pendahulunya Donald Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang bersejarah.

Washington kembali bernegosiasi untuk memastikan Iran tidak mengembangkan program nuklir militer, sembari Gedung Putih bersikeras agar Iran patuh lebih dulu.

Terkait negosiasi ulang ini, Teheran menuntut pencabutan sanksi ekonomi oleh AS. Poin ini diduga paling krusial dan berpotensi menyebabkan kebuntuan.

Netanyahu menentang kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), sejak awal.

Dalam pidatonya, Netanyahu juga mencela keputusan Mahkamah Pidana Internasional yang dianggapnya "keterlaluan" menyelidiki Israel atas potensi kejahatan perang terhadap warga Palestina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas