Para Pemimpin Dunia Sampaikan Belasungkawa untuk Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II
Tokoh publik di Inggris Raya dan para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa atas kematian Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tokoh publik di Inggris Raya dan para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa atas kematian Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth.
Istana Buckingham mengumumkan, Duke of Edinburgh, demikian ia secara resmi dikenal, meninggal dengan damai pada Jumat pagi (9/4/2021) di Kastil Windsor pada usia 99.
Pangeran Philip telah mendampingi sang istri selama 69 tahun pemerintahannya, yang terlama dalam sejarah Inggris.
Semasa hidupnya, Pangeran Philip telah ikut bertempur dalam Perang Dunia II.
Baca juga: SOSOK Pangeran Philip yang Meninggal Dunia, Suami Ratu Elizabeth II Selama Lebih dari 70 Tahun
Baca juga: Adipati Edinburgh Pangeran Philip, Suami Ratu Inggris Meninggal Dunia di Usia 99 Tahun
Pangeran Philip memainkan peran kunci dalam memodernisasi monarki.
Sosok Pangeran Philip juga dikenal dengan kebiasaannya yang kerap membuat komentar fanatik.
Tetapi, Pangeran Philip mendapat perhatian luas atas pengabdiannya yang pantang menyerah kepada Ratu Elizabeth II dan upaya amalnya, yang berfokus pada orang-orang muda, pelestarian satwa liar, serta memerangi momok perubahan iklim.
Dilansir Tribunnews dari Al Jazeera, berikut beberapa ucapan belasungkawa dari para pemimpin dunia:
1. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Johnson memuji kehidupan dan pekerjaan luar biasa Duke of Edinburgh dan mengirimkan belasungkawa kepada Ratu Elizabeth II atas kematian suaminya.
"Kami mengingat Duke, di atas segalanya atas dukungannya yang teguh untuk Yang Mulia Ratu."
"Tidak hanya sebagai pendampingnya, di sisinya, setiap hari dalam pemerintahannya, tetapi sebagai suaminya, kekuatannya dan tinggal lebih dari 70 tahun," kata ohnson dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Seperti seorang ahli pengemudi kereta, dia membantu mengarahkan keluarga kerajaan dan monarki sehingga tetap menjadi institusi yang sangat penting untuk keseimbangan dan kebahagiaan kehidupan nasional kita," tambahnya.
"Dan untuk Yang Mulia, dan keluarganya, pikiran bangsa kita harus berpaling hari ini," imbuh Johnson.