Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Kudeta Militer Myanmar: 706 Orang Tewas, Sidang Aung San Suu Kyi akan Disiarkan Langsung

UPDATE Kudeta Militer Myanmar: Pasukan keamanan tercatat telah membunuh 706 demonstran hingga sidang Aung San Suu Kyi akan disiarkan secara langsung.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
zoom-in UPDATE Kudeta Militer Myanmar: 706 Orang Tewas, Sidang Aung San Suu Kyi akan Disiarkan Langsung
AFP
Ujuk rasa antikudeta Myanmar - UPDATE Kudeta Militer Myanmar: Pasukan keamanan tercatat telah membunuh 706 demonstran hingga sidang Aung San Suu Kyi akan disiarkan secara langsung. 

Aung San Suu Kyi dikabarkan akan muncul melalui siaran langsung video di sidang pengadilan atas dakwaan terhadapnya.

Diketahui, penerima Penghargaan Nobel Perdamaian itu telah didakwa melanggar tindakan rahasia resmi era kolonial.

Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi (STR / AFP)

Ancaman hukuman akibat pelanggaran itu yakni kurungan penjara maksimal 14 tahun.

Selain itu, Aung San Suu Kyi juga didakwa melanggar protokol Covid-19, memiliki walkie talkie yang diimpor secara ilegal, dan juga dituduh melakukan penyuapan.

Pengacara Aung San Suu Kyi mengatakan, tuduhan Junta itu dibuat-buat.

Demonstran Serukan Gunakan Kostum dan Doa Bersama

Demonstran antikudeta menyerukan agar orang-orang menunjukkan penentangan terhadap Junta dengan menggunakan kostum dan menggelar doa bersama, Senin (12/4/2021).

Berita Rekomendasi

Acara tersebut akan dilaksanakan selama liburan tahun baru tradisional Myanmar, yakni pada 13 April hingga 17 April.

Tahun baru yang dikenal sebagai Thingyan adalah hari libur paling penting dalam setahun dan biasanya dirayakan dengan doa, ritual pembersihan patung Buddha di kuil, dan semburan air dengan semangat tinggi ke jalanan.

Pemimpin kelompok demo Komite Kolaborasi Pemogokan Umum, Ei Thinzar Maung melalui Facebook-nya mengatakan, Junta tidak memiliki Thingyan.

Baca juga: Militer Myanmar Lepaskan Granat ke Arah Demonstran, 80 Orang Dilaporkan Tewas

Ei Thinzar Maung juga menegaskan, kekuasaan rakyat ada di tangan rakyat, dan rakyat yang bersatu perlu mempertahankan Thingyan.

"Dewan militer tidak memiliki Thingyan. Kekuasaan rakyat ada di tangan rakyat. Rakyat yang bersatu perlu mempertahankan Thingyan rakyat," kata Ei Thinzar Maung.

Selanjutnya, Ei Thinzar Maung meminta umat Buddha untuk mengenakan pakaian religius tertentu dan membaca doa bersama.

Sedangkan bagi anggota komunitas Kristen diminta mengenakan pakaian putih dan membaca mazmur.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas