Program Nuklir Iran Diprediksi Mundur 9 Bulan Pascasabotase Diduga Dilakukan Israel
Baru-baru ini Israel diduga melakukan serangan cyber atau dunia maya kepada pembangkit nuklir Natanz, di Iran.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
![Program Nuklir Iran Diprediksi Mundur 9 Bulan Pascasabotase Diduga Dilakukan Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/fasilitas-nuklir-iran-234578.jpg)
Intelijen Iran mengklaim telah mengidentifikasi seseorang di dalam aula pabrik yang bertanggung jawab atas sabotase aliran listrik.
Pada konferensi pers, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan tidak ada yang terluka dan hanya instalasi listrik yang relatif sederhana yang rusak.
Itu akan diganti model yang lebih canggih, yang dapat memurnikan uranium dengan kecepatan lebih tinggi.
Juru bicara pers Gedung Putih mengatakan AS tidak terlibat dalam insiden itu.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, yang saat serangan berada di Yerussalem pun tidak merilis pernyataan.
![Lokasi nuklir utama Iran, Natanz](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140825_054041_nuklir-iran.jpg)
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Tak Berminat Selesaikan Konflik Israel-Palestina
Baca juga: AS Kembali Beri Bantuan ke Palestina, Israel Kecewa
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga tidak mengonfirmasi keterlibatan pihaknya dalam serangan itu.
Namun dalam pernyataannya, Netanyahu merujuk pada sabotase di pembangkit nuklir Natanz.
"Kebijakan saya sebagai perdana menteri Israel jelas - saya tidak akan pernah membiarkan Iran memperoleh kemampuan nuklir untuk melakukan tujuan genosidalnya untuk melenyapkan Israel," katanya.
Saat ini Prancis, Inggris, dan Jerman sedang berunding dengan Teheran agar Iran dan AS dapat kembali mematuhi kesepakatan nuklir 2015.
Kesepakatan ini diharapkan dapat membatasi program nuklir Iran.
Israel menentang kesepakatan itu dan berpendapat bahwa mereka berhak menyerang Iran demi melindungi dirinya sendiri.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)