Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia, 41 Orang Dikabarkan Tewas
Setidaknya 41 orang tewas setelah insiden tenggelamnya kapal di lepas pantai Tunisia, Jumat (16/4/2021).
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 41 orang tewas setelah insiden tenggelamnya kapal di lepas pantai Tunisia, Jumat (16/4/2021)
Awalnya kapal berniat menyeberangi laut Mediterania yang memisahkan Timur Tengah dan Erupa.
Rute kapal tenggelam tersebut bermula dari pantai Sidi Mansour di Tunisia hingga direncanakan berlabuh di Pulau Lampedusa di Italia.
Dilansir Aljazeera, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Jumat bahwa mereka sangat sedih dengan laporan dari sebuah kapal karam di lepas di tenggara Tunisia.
Baca juga: Tunisia Terima 93.600 Dosis Vaksin COVAX Pada Batch Pertama
Baca juga: Kesaksian eks Wasit Tunisia, Nyaris Gagalkan Gol Abad Ini Maradona di Piala Dunia 1986
“Mayat 41 orang, termasuk setidaknya satu anak, sejauh ini telah ditemukan,” katanya dalam konferensi pers.
Sementara itu, disebutkan bahwa tiga orang yang selamat telah diselamatkan oleh Penjaga Pantai Nasional Tunisia.
“Upaya pencarian masih dilakukan pada hari Jumat. Berdasarkan informasi awal, semua yang tewas berasal dari Afrika sub-Sahara,” tulisan dalam rilisan tersebut.
Mouard Mechri, direktur layanan perlindungan sipil Tunisia, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Jumat (16/4/2021), "Kapal itu tenggelam dalam perjalanan yang dimulai Kamis malam dari Sfax."
Baca juga: Seorang Migran Tunisia Berusia 21 tahun Diiduga sebagai Pelaku Penyerangan Tiga Orang di Gereja Nice
Kota pelabuhan Tunisia telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
Berawal dari Permasalahan Imigrasi
Pelarian tersebut bertujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Umumnya migrasi yang mereka lakukan dengan beragam jenis kapal.
Banyak di antaranya menggunakan perahu karet tipis hingga perahu nelayan reyot.
Baca juga: Sudah Dibangun Sejak Abad ke-6, Masjid Tertua di Tunisia Ini Punya Arsitektur Unik
Baca juga: Prancis Deportasi 66 Imigran Ilegal, Ancam Tutup 76 Masjid di Berbagai Kota
Semua jenis moda transportasi yang digunakan akan penuh sesak dengan para migran yang berharap mencapai pantai Eropa untuk mencari suaka.