Nailist Terkenal Asal Jepang Britney Tokyo Merasa Bebas dan Bisa Berprestasi di Amerika
Britney Kelahiran Tokyo tetapi dibesarkan di Chiba, ayah dan ibunya merasa senang dengan prestasi Britney Tokyo yang semakin melonjak ini.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Britney Tokyo, nailist (perias kuku) terkenal asal Jepang kini berusia sekitar 39 tahun dan dia selalu menyembunyikan nama aslinya.
Sejak 2005 Britney Tokyo hijrah ke Los Angeles Amerika dan merasa bebas bisa berkarier bebas di Negeri Paman Sam itu.
"Saya senang sekali hidup di Amerika. Karir saya bisa bebas. Kalau di Jepang kan penuh keterbatasan, misalnya antara yunior dan senior, mesti ngobrol keterkaitan dengan orang lain. Kalau di Amerika kita bebas bisa sendiri. Bisa berprestasi sendiri, tergantung kita sendiri kalau mau berprestasi ya kita sendiri bisa maju," ujar Britney khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021) via aplikasi Zoom.
Setelah menjuarai dunia nail art di Amerika, tahun 2017 sebagai juara artis top nail kreatif of the year, dan tahun yang sama juga mendapatkan American Influencer Awards, karirnya terus melonjak sampai kini.
Artis besar dunia selalu mengontaknya langsung minta dirias kukunya. Siapa saja mereka?
Keyshia Cole, Rachel Platten, Ariana Grande, Gigi Hadid, Kim Kardashian, Kylie Jenner, Lily Allen, Rita Ora, artis Jepang Rola dan masih banyak artis dan model top lainnya yang menggunakan riasan kuku hasil karya Britney Tokyo.
Mengapa namanya disebut Britney Tokyo?
"Dulu saya bekerja di sebuah salon nail dengan pemiliknya orang Vietnam. Dia sarankan kalau mau mandiri buka salon pakai nama Britney Tokyo."
Mulai saat masih di Tokyo terutama daerah Shibuya gedung 109, dia memilih nama Britney Tokyo.
Britney Kelahiran Tokyo tetapi dibesarkan di Chiba, ayah dan ibunya merasa senang dengan prestasi Britney Tokyo yang semakin melonjak ini.
"Dulu saya minta nasehat ibu, karena ada tawaran kerja, mau kerja Nail atau Yamikin ya? Ibu tentu saja menjawab Nail."
Saat itu sekitar tahun 2002 nasehat ibu akhirnya dijalankannya dan tahun 2005 memutuskan hijrah ke Los Angeles, bertemu suaminya di Amerika, juga orang Jepang, dengan nama samaran Sebastian dan menikah tahun lalu.
Baca juga: Menteri Jepang Bentuk Gugus Tugas Penanggulangan Isu Pembuangan Limbah dan Karakter Tritium
"Sempat pisah rumah saat lock down di Amerika selama satu tahun tapi kini sudah bersama lagi," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.