Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poin-poin Penting Terkait Pembuangan Limbah Nuklir Jepang ke Laut Lepas

Pertama, pembuangan limbah air Fukushima itu bukan sekarang melainkan dua tahun mendatang secepatnya tahun 2023.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Poin-poin Penting Terkait Pembuangan Limbah Nuklir Jepang ke Laut Lepas
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Wakil Perdana Menteri Jepang yang juga Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso di Fukuoka, Senin (13/1/2020). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Beberapa poin penting terkait pembuangan limbah air nuklir di Fukushima ke laut lepas mendapat perhatian dunia karena banyak yang tidak mengetahui mengenai kenyataan yang ada di lokasi yang bersangkutan.

"Banyak salah paham terjadi di banyak negara mengenai pembuangan air limbah Fukushima ke laut lepas," papar Menteri Keuangan yang juga Wakil PM Jepang Taro Aso kemarin (16/4/2021).

Beberapa poin penting disampaikan pejabat tinggi Jepang kepada Tribunnews.com kemarin (17/4/2021).

Pertama, pembuangan limbah air Fukushima itu bukan sekarang melainkan dua tahun mendatang secepatnya tahun 2023.

"Itu pun juga kalau kualitas air sudah aman bagi kesehatan tubuh manusia," tekannya.

Jadi hal kedua, air itu akan dinetralisir dulu barulah dibuang ke laut lepas.

Berita Rekomendasi

"Air limbah itu akan diencerkan menjadi 1/7 dari standar air minum yang ditetapkan WHO (organisasi keseharan dunia). Jadi akan sesuai   standar WHO. Itu yang terpenting. Bisa diminum. Bukankah itu cerita biasa? Jadi bukan air yang berkualitas jelek atau yang mengandung nuklir tinggi berbahaya bagi manusia," tekan Taro Aso kemarin (16/4/2021).

Poin ketiga terpenting pula, air limbah itu mulai sekarang akan dimonitor oleh banyak pihak wakil dari badan nuklir dunia (IAEA atau International Atomic Energy Agency).

"Bukan hanya dimonitor perkembangannya oleh IAEA, tetapi juga masyarakat lokal dan badan lainnya seperti badan lingkungan hidup dan sebagainya."

Setelah semua pihak melihat memonitor sendiri keadaan air aman, barulah dibuang ke laut lepas.

Poin berikutnya adalah poin umum sesuai keinginan semua anggota masyarakat dunia.


"Bahwa Jepang tidak akan membuang air limbah yang berbahaya bagi manusia ke laut lepas karena laut lepas adalah milik kita semua, bukan hanya milik Jepang tetapi milik masyarakat dunia. Akan bunuh diri bagi Jepang  kalau melepas air bahaya ke laut lepas. Jadi tidak mungkin hal itu dilakukan," tekan sumber Tribunnews.com itu lagi.

Poin kelima mengenai tingkatan kadar tritium air limbah tersebut nantinya akan mencapai paling tinggi 1500  Becquerel per liter atau sama dengan keadaan status air yang ada saat ini di laut Jepang sekitarnya saat ini.

"Saat ini memang masih tinggi level radioaktif. Namun nantinya saat dilepaskan ke laut akan ditekan hanya seper-40 saja sehingga menjadi 1500 Becquerel per Liter, aman bagi manusia, air olahan itu memiliki konsentrasi tritium yang sama dengan keadaan normal saat ini di sekitarnya," tambahnya lagi.

Sedikitnya lima poin penting itulah yang tampaknya tidak tersebar luas ke berbagai negara sehingga terjadi banyak kesalah pahaman hanya karena air limbah bekas pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut akan dibuang ke laut lepas, penjelasannya tidak sampai ke banyak anggota masyarakat dunia.
 

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas