'Mimpi' Imam Shamsi Ali Dirikan Pondok Pesantren Pertama di Amerika Serikat
Imam Shamsi Ali melalui yayasannya Nusantara Foundation menginisiasi pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar di Islamic Center of New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali melalui yayasannya Nusantara Foundation menginisiasi pembangunan pesantren pertama di Amerika Serikat.
Shamsi Ali mendirikan Nusantara Foundation dengan harapan ingin menyadarkan masyarakat dunia, agar tidak lagi mempersepsikan Islam itu hanya agama untuk orang Arab atau Timur Tengah.
Karenanya, ia menggunakan kata Nusantara di depan nama yayasannya.
"Kadang dunia barat ini, kalau mereka berimajinasi tentang orang Islam. Imajinasi mereka adalah orang tinggi besar, memakai jubah, janggut panjang, pakai sorban. Berdiri di padang pasir dengan pedang di samping onta. Ini kan konotasi yang buruk," ujar Shamsi Ali, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Dirikan Nusantara Fondation di New York, Syamsi Ali Ingin Ubah Pandangan Orang Amerika Tentang Islam
Hal itu disampaikan Shamsi Ali saat berdiskusi dengan Staf Direksi Nur Hasanah dan Cecep Burdansyah, serta jajaran redaksi Tribun Network.
Pada kesempatan itu, ucap Shamsi, Islam kerap kali dipandang dunia barat sebagai agama yang tidak demokrasi, tidak menghormati wanita, dan tidak memiliki kebebasan.
"Stigma ini harus kita ubah dengan menampilkan Indonesia sebagai role model atau contoh tauladan," tutur Shamsi.
Saat ini, kata dia, Nusantara Foundation tengah fokus dalam program mendirikan pondok pesantren pertama di Amerika Serikat.
Shamsi bersyukur mimpi besarnya itu perlahan mulai terwujud.
Melalui dana yang dikumpulkan melalui fund raising, Nusantara Foundation telah memiliki lahan seluas 7,5 hektare.
"Akan ditambah lagi 3,1 hektare jadi 10 hektare lahannya," tutur Shamsi.
Sengaja, kata dia, dana dikumpulkan berasal dari Indonesia.
Karena Shamsi berkeinginan agar pondok pesantren ini menjadi kontribusi Indonesia di dalam gelanggang dakwah global.
"Kalau ini bisa didirikan ini menjadi representasi kecil dari pada kehebatan Indonesia kita. Nanti ada rumah-rumah adat Nusantara ada Rumah Adat Minang, Sulawesi, Jawa, dan sebagainya. Di rumah-rumah ini akan kita tampilkan tradisi-tradisi budaya, dan produk-produk lokal yang ada di negara kita. Untuk display bagi mereka yang ingin tahu kekayaan Indonesia," tuturnya.
"Jadi mimpi ini, mimpi besar, Insha Allah kita serahkan kepada Allah dan bisa terlaksana," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.