Udon Jepang Dijual Untuk Kalangan Muslim, Rencana Daftar ke LPPOM MUI
Muslim Friendly Udon Dashi Soy Sauce, telah berhasil dikembangkan oleh seorang Muslimah dari Indonesia yang sedang bekerja di Kamada Soy Sauce, Inc.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah produk yang dapat dikonsumsi Muslim di Jepang, Muslim Friendly Udon Dashi Soy Sauce, telah berhasil dikembangkan oleh seorang Muslimah dari Indonesia yang sedang bekerja di Kamada Soy Sauce, Inc. (KS).
“Bersama dengan KS, produk Muslim Friendly Udon Dashi Soy Sauce ini telah berhasil diproduksi dan dipasarkan di Jepang,” ungkap Arum Tiyas Suminar khusus kepada Tribunnews.com Kamis (22/4/2021).
KS merupakan sebuah perusahaan produk olahan kecap asin (Shoyu) yang terletak di Prefektur Kagawa, Jepang.
Perusahaan yang terkenal dengan produk Dashi Shoyu nya ini telah berdiri sejak tahun 1789.
Dashi sendiri merupakan kaldu yang biasa dibuat dari katsuobushi (jenis ikan kering) dan kombu (jenis rumput laut). Dashi ini sering dijadikan bumbu dasar pada masakan Jepang dari zaman dahulu karena memiliki rasa umami (gurih) yang khas.
“Muslim Friendly Udon Dashi Soy Sauce ini merupakan kecap asin yang diolah bersama dashi, sehingga memberikan rasa umami atau gurih khas bumbu Jepang. Perpaduan rasa yang seimbang antara rasa asin, gurih dan manis yang terkandung dalam produk ini sangat disukai kebanyakan Muslim dari Indonesia dan Malaysia yang tinggal di Jepang. Proses pemilihan bahan dan produksinya diawasi dan dikontrol langsung oleh saya sendiri bersama tim. Tidak ada penambahan alkohol, bahan mengandung turunan babi, hewan non-Halal atau bahan non-Halal lainnya yang dilarang untuk dikonsumsi Muslim. Fasilitas produksi juga dijaga dari kontaminasi bahan non-Halal,” papar Arum lagi mengenai produk Muslim Friendly Udon Dashi Soy Sauce.
Lahirnya produk dengan ilustrasi gambar Muslim Muslimah yang lucu di kemasannya ini, ternyata diawali dari pengalaman Arum saat mengunjungi restoran Udon di Kagawa.
Prefektur Kagawa dikenal sebagai Prefektur Udon (Udon Ken), memang memiliki Sanuki Udon sebagai makanan khas Kagawa yang sangat terkenal sebagai Udon nomor 1 di Jepang.
Saat Arum berkunjung untuk mencoba mencicipi Udon khas Kagawa tersebut, ternyata Arum menemukan kenyataan bahwa di dalam kuah udon terdapat Mirin yang menurut Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia), telah diharamkan untuk dikonsumsi Muslim.
Di dalam kuah Udon, tidak jarang juga kecap asin Jepang (Shoyu) juga dimasukkan sebagai bumbu. Namun sayangnya, dalam proses pembuatan Shoyu, alkohol sering ditambahkan sebagai bahan pengawet dan penambah cita rasa.
Asal mula alkohol tersebut jika tidak diketahui tahapan proses produksi dan tujuan pembuatannya, akan menimbulkan rasa keragu-raguan (syubhat), sehingga Arum memilih untuk menghindari Shoyu yang mengandung penambahan alkohol.
Setelah lulus dari Teknologi Pangan Universitas Diponegoro dengan beasiswa Bidikmisi Ristekdikti dan pasca sarjana “Career Development Program on Food Safety” Kagawa University dengan beasiswa pemerintah Jepang (MEXT), Arum mulai bekerja di KS sejak bulan Oktober 2019. Di sini Arum mulai menemukan peluang bahwa Dashi Shoyu yang aman dikonsumsi oleh Muslim itu dapat diproduksi.
“Saya ingin menikmati udon dan masakan khas Jepang lain tanpa rasa khawatir bahwa bahan dan bumbunya Halal atau tidak. Saya yakin banyak Muslim lain yang memiliki rasa khawatir dengan alasan yang sama, sehingga saya berharap mereka juga bisa menikmati masakan Jepang dengan rasa tenang. Setelah lulus kuliah di Jepang, saya memiliki mimpi membuat produk Halal untuk membantu Muslim di Jepang, dan Alhamdulillah Allah izinkan saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan keinginan tersebut kepada atasan saya dan rekan kerja di perusahaan,” ungkap Arum tentang awal mula ia menginisiasi produk ini.