SOSOK Min Aung Hlaing, Pemimpin Junta Militer Myanmar yang Dijadwalkan Hadir di KTT ASEAN Hari Ini
Inilah Sosok pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing, yang dijadwalkan hadir di Indonesia untuk mengikuti KTT Asean pada Sabtu ini (24/4/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Posisi Bergengsi Jenderal Gen Min Aung Hlaing
Gen Min Aung Hlaing (64) tidak terlalu aktif dalam politik pada saat ia belajar hukum di Universitas Yangon pada 1972-1974.
"Dia orang yang tidak banyak bicara dan biasanya tidak menonjolkan diri," kata seorang teman sekelasnya kepada Reuters pada 2016.
Pendidikannya berlanjut ke Akademi Layanan Pertahanan (DSA), universitas militer terkemuka di Myanmar setelah tiga kali percobaan masuk pada 1974.
Menurut seorang temah sekelas di DSA, yang berbicara kepada Reuters pada 2016 dan yang masih bertemu dengan panglima militer pada reuni kelas tahunan, Aung Hlaing adalah seorang kadet biasa.
"Dia dipromosikan secara teratur dan lambat," kata teman sekelasnya itu.
Teman tersebut mengaku kaget Jenderal Min Aung Hlaing naik melebihi pangkat menengah korps perwira.
Gen Min Aung Hlaing mengambil alih militer pada 2011 saat transisi menuju demokrasi dimulai.
Para diplomat di Yangon mengatakan di awal masa jabatan pertama Suu Kyi pada 2016, Jenderal Min Aung Hlaing cenderung pendiam dan menjadi politisi serta tokoh masyarakat.
Baca juga: Rekam Jejak Aung San Suu Kyi, Tokoh Nasional Myanmar yang Ditangkap Militer
Akun Facebook resmi Jenderal Min Aung Hlaing diikuti ratusan ribu orang sebelum di-take down pasca serangan militer terhadap etnis minoritas, Muslim Rohingya pada 2017.
Menurut diplomat dan pengamat, Jenderal tinggi Myanmar ini mempelajari transisi politik dan membuat persiapan untuk menghindari krisis seperti di Libya dan negara Timur Tengah pasca perubahan rezim pada 2011.
Panglima Tertinggi ini juga tidak pernah menunjukkan tanda apapun bahwa dia siap untuk menyerahkan 25 persen kursi militer di Parlemen atau mengizinkan perubahan pada klausul dalam Konstitusi yang melarang Suu Kyi menjadi presiden.
Memanasnya hubungan pemerintah sipil dengan militer bermula saat militer meragukan hasil pemilu yang memenangkan Aung San Suu Kyi secara telak.
Diketahui, Jenderal Min Aung Hlaing memperpanjang masa jabatannya di pucuk pimpinan militer selama lima tahun lagi pada Februari 2016 lalu.