VIRAL Ibu di India Bawa Jenazah Anaknya dengan Becak, sempat Ditolak di 2 Rumah Sakit karena Penuh
Viral di media sosial foto yang menunjukkan seorang wanita menaiki becak bersama jenazah putranya yang ditempatkan di dekat kakinya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial foto yang menunjukkan seorang ibu menaiki becak bersama jenazah putranya yang ditempatkan di dekat kakinya.
Chandrakala Singh duduk dengan jasad putranya, Vinay Singh, di atas becak elektronik di jalan sibuk Varanasi, Uttar Pradesh, India.
Uttar Pradesh, wilayah terpadat di negara itu, adalah salah satu negara bagian India yang paling parah terkena Covid-19.
Foto tersebut telah viral di jejaring sosial India selama beberapa hari terakhir, menurut BBC Hindi dan India Today.
Baca juga: Angka Positif Naik dan Banyak WN India Masuk: Wajib Diperketat Lagi!
Baca juga: Tak Tutup Akses dari India, Bisa Pengaruhi Kebijakan Pemberangkatan Jamaah Haji Indonesia
Vinay Singh meninggal pada Senin (19/4/2021) di Varanasi, menurut laporan.
Dia menderita penyakit ginjal, kata pamannya, Jai Singh, kepada BBC.
Vinay sempat membuat janji dengan dokter untuk pemeriksaan hari Senin di Universitas Hindu Banaras.
Tetapi ketika dia tiba, dokter tidak ada di sana.
Vinay serta ibunya lalu dirujuk ke pusat trauma.
Namun Vinay pingsan di depan bangsal trauma dan dokter menolak dia masuk, menurut BBC.
Chandrakala Singh, sang ibu, mengatakan:
"Mereka bilang dia terkena corona. 'Bawa dia pergi dari sini'."
"Anak saya, anak saya terengah-engah."
"Kami minta oksigen dan ambulans, tapi kami tidak mendapat apa-apa," lapor BBC.
Chandrakala lalu menaikkan anaknya yang tak sadarkan diri di atas becak elektronik untuk membawanya ke rumah sakit swasta terdekat.
Sayang, rumah sakit itu juga menolaknya.
Vinay akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit ketiga dengan becak, di dekat kaki ibunya, BBC melaporkan.
Tidak jelas apakah Singh positif COVID-19 pada saat kematiannya.
Baca juga: Pemerintah Setop Visa WNA dari India, 12 Positif Covid-19 hingga Diduga Ricuh Saat Akan Diisolasi
Baca juga: Puluhan Warga India Bikin Ricuh di Menteng, TNI dan Polri Diturunkan
Kisah Vinay Singh hanyalah salah satu dari banyak cerita yang menggambarkan bagaimana rumah sakit di India kewalahan menampung pasian.
India mencatat rekor Covid-19 harian tertinggi sebanyak 315.835 kasus pada hari Kamis (22/4/2021).
Orang-orang bahkan beralih ke pasar gelap untuk mencari bantuan karena rumah sakit mengalami kekurangan tempat tidur serta oksigen.
Di Kota Patna, Pranay Punj berusaha mencari obat remdesivir untuk ibunya yang sakit parah karena Covid-19 di berbagai apotek.
Pranay kemudian diberitahu seorang apoteker bahwa obat itu bisa ia beli di pasar gelap searga 100.000 rupee atau sekitar Rp 19,4 juta.
Harga yang dipatok ini 30 kali lipat dari harga normal remdesivir yang dijual di apotek.
Baca juga: Warga India Bawa Covid-19 Masuk Jakarta, Wagub DKI Minta Jokowi Perketat Pintu Masuk Ibu Kota
Baca juga: Sesuai Keputusan Satgas Covid-19, 62 Warga Negara India Dipindahkan dari Hotel Kawasan Menteng
Bahkan, dilansir France24, harga obat itu di pasar gelap sama dengan tiga kali gaji bulanan rata-rata pekerja kantoran di India.
Beruntung Pranay berhasil mendapat obat remdesivir cuma-cuma dari kerabatnya yang baru meninggal karena Covid-19.
Namun beberapa saat kemudian, dia ditelepon pihak rumah sakit bahwa stok oksigen telah habis.
Kondisi ibu Pranay pun terancam karena bergantung dengan pasokan oksigen itu.
"Beberapa jam kemudian, kami berhasil mendapatkan satu tempat tidur dengan harga yang sangat tinggi di rumah sakit swasta dan memindahkannya ke sana," katanya kepada AFP.
Nasib serupa dialami Ahmed Abbas, yang harus membayar 45.000 rupee untuk tabung oksigen 46 liter.
Harga 45.000 rupee atau sekitarRp 8,7 juta, sembilan kali lipat dari harga normalnya.
"Mereka meminta saya untuk membayar di muka dan mengambilnya keesokan hari," katanya kepada AFP.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani)
Berita lainnya seputar Covid-19 di India