Dalam Sebulan, IDF Bunuh 1.500 Warga Palestina di Gaza Utara, Israel Terus Gempur Habis-habisan
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut sebanyak 1.500 orang lebih dilaporkan tewas di Gaza utara dalam serangan Israel sejak bulan lalu.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebulan saja, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina di Gaza utara.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, operasi militer Israel di Gaza utara telah melakukan pembantaian paling keji dalam kurun waktu sebulan saja.
"Tentara Israel telah membunuh lebih dari 1.500 warga Palestina selama operasi militernya di Gaza utara," kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Munir Al-Bursh, dikutip dari Middle East Monitor.
"Tentara terus melakukan pembantaian dan menargetkan tempat perlindungan dan warga sipil di Gaza utara, yang menyebabkan kematian di tengah sistem perawatan kesehatan yang tegang," ujarnya.
Sementara itu, rumah sakit di kota utara Beit Lahiya disebut hampir lumpuh karena sumber daya yang terbatas.
Hal itu disebabkan oleh serangan mematikan Israel di daerah tersebut.
Militer Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza utara sejak bulan lalu yang diduga untuk mencegah Hamas.
Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.
Korban Terbaru di Gaza
Serangan terbaru Israel pada Kamis (7/11/2024) telah membuat 11 warga Palestina di Gaza tewas.
Seorang koresponden Anadolu, mengutip sumber medis, melaporkan bahwa dua warga Palestina, termasuk seorang anak, tewas dalam serangan Israel di rumah keluarga Al-San'a di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Baca juga: 556.774 Anak di Gaza Vaksinasi Polio Tahap 2, Tahap Ketiga Tertunda karena Pemboman
Saksi mata mengatakan bahwa sedikitnya empat warga Palestina tewas akibat serangan Israel yang menargetkan pertemuan warga sipil di dekat Stadion Palestina di Kota Gaza bagian barat.
Sementara itu, saluran TV lokal Al-Aqsa melaporkan bahwa lima warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sekelompok orang di dekat Masjid Haifa di Tel al-Zaatar di provinsi utara.
AS Tambah Jet Tempur di Timur Tengah
Setelah pesawat pembom B-52 Stratofortress dikirim, Amerika Serikat (AS) kembali mengerahkan pasukan udaranya ke Timur Tengah.
Kali ini, AS mengirimkan jet tempur F-15 di Timur Tengah pada Kamis setelah Washington mengumumkan pengerahan aset tambahan ke kawasan itu sebagai peringatan kepada Iran.
"Hari ini, jet tempur F-15E Strike Eagle Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-492, RAF Lakenheath, Inggris, tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS," kata CENTCOM, dikutip dari Al Arabiya.
Amerika Serikat mengumumkan pada tanggal 1 November bahwa mereka mengirim pesawat pengebom, pesawat tempur dan tanker serta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke Timur Tengah.
"Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," tegas Juru Bicara Pentagon, Mayjen Pat Ryder.
Baca juga: Donald Trump Presiden AS, Palestina Tambah Nelangsa, Perang Gaza Lanjut Sampai Israel Caplok Wilayah
(Tribunnews.com/Whiesa)