Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata, Pertempuran Sengit Israel-Hizbullah Masih Lanjut di Lebanon

Pertempuran sengit antara Israel dengan pejuang Hizbullah masih terjadi, di tengah adanya proposal untuk gencatan senjata.

Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata, Pertempuran Sengit Israel-Hizbullah Masih Lanjut di Lebanon
MNA/screenshot
Serangan udara besar-besaran jet tempur Israel terhadap Haret Hreik, sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Sabtu (16/11/2024). Pertempuran sengit antara Israel dengan Hizbullah masih terjadi, di tengah adanya proposal untuk gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Pertempuran sengit dengan pejuang Hizbullah terjadi saat pasukan Israel maju menuju kota pesisir strategis Biyyadah, Rabu (20/11/2024).

Langkah Israel tersebut, bertepatan dengan pengumuman utusan Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, di Beirut bahwa “kemajuan tambahan” telah dicapai terkait proposal AS untuk gencatan senjata.

Amos Hochstein menyatakan harapannya bahwa “kesimpulan dapat dicapai” setelah ia melakukan perjalanan ke Israel untuk melakukan pembicaraan.

Ketua Parlemen Nabih Berri dan penasihatnya, Ali Hamdan, yang ditugaskan oleh Hizbullah untuk memimpin negosiasi eksternal, mengadakan beberapa putaran diskusi dengan Hochstein di markas besar parlemen dan di Kedutaan Besar AS di Awkar.

“(Kami telah) membuat kemajuan tambahan, jadi saya akan melakukan perjalanan dari sini dalam beberapa jam ke Israel untuk mencoba menyelesaikan ini jika kami bisa," kata Hochstein, Rabu, dilansir Arab News.

Anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah, menggambarkan usulan AS sebagai “sebuah dokumen komitmen bersama antara pihak Lebanon dan Israel mengenai mekanisme gencatan senjata dalam rangka pelaksanaan Resolusi 1701.”

"Kami tengah menghadapi negosiasi tidak langsung dengan musuh terkait dokumen komitmen, yang agak mirip dengan apa yang terjadi pada tahun 2006 tetapi dalam situasi yang berbeda."

Berita Rekomendasi

"Kami menangani usulan tersebut berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang terkait dengan kedaulatan kami dan perlindungan tanah dan rakyat kami," katanya.

Fadlallah mengatakan, Hizbullah tetap aktif di lapangan dan mengatakan bahwa “perang tidak akan berakhir dengan memaksakan persyaratan musuh.”

Informasi yang bocor mengenai diskusi tersebut mengindikasikan bahwa Hizbullah setuju untuk menyertakan pihak AS dalam komite pemantauan untuk penerapan resolusi tersebut, dan bukan Inggris atau Jerman.

Komite tersebut, diperkirakan mencakup perwakilan dari Washington, Paris, negara Arab, mungkin Mesir, dan PBB.

Baca juga: Parah, Israel Libatkan Kakek 71 Tahun Ikut Perang di Lebanon, Si Kakek Mati Tertembak, 3 IDF Tewas

Hochstein mengawasi pertemuan mengenai proposal gencatan senjata yang melibatkan mantan Presiden Michel Aoun di kediamannya, dan Samir Geagea, pemimpin partai Pasukan Lebanese, di rumahnya.

Gencatan Senjata Israel-Hizbullah

Pada Selasa (19/11/2024), seorang utusan Amerika Serikat mengatakan, kesepakatan untuk mengakhiri perang Israel-Hizbullah “dalam jangkauan kita” setelah perundingan di Lebanon.

Namun, tidak ada optimisme seperti itu di Jalur Gaza, di mana penjarahan hampir 100 truk bantuan oleh orang-orang bersenjata memperburuk krisis pangan yang sudah parah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas