Di Tengah Pembicaraan Gencatan Senjata, Pertempuran Sengit Israel-Hizbullah Masih Lanjut di Lebanon
Pertempuran sengit antara Israel dengan pejuang Hizbullah masih terjadi, di tengah adanya proposal untuk gencatan senjata.
Penulis: Nuryanti
Editor: Suci BangunDS
Pengeboman itu menyusul serangan Israel di Sheikh Radwan di Kota Gaza yang menewaskan 22 orang, termasuk 10 anak-anak.
Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina di desa Kafr Dan dan satu lagi di kamp pengungsi Ein Beit el-Ma dekat kota Nablus.
Baca juga: Takut Jadi Target Kebrutalan Israel, Argentina Tarik Pasukannya dari Misi UNIFIL di Lebanon
PBB mengatakan, hanya tujuh toko roti yang dikelola oleh kelompok bantuan yang masih buka di Gaza, tetapi mereka mungkin harus segera tutup karena kekurangan tepung dan bahan bakar di tengah blokade Israel yang sedang berlangsung.
Militer Israel menggempur pinggiran kota Beirut dan Hizbullah mengklaim serangan terhadap pasukan Israel saat utusan AS Amos Hochstein melakukan perjalanan ke Tel Aviv untuk membahas proposal gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.
Di Suriah, sumber militer mengatakan kepada kantor berita SANA bahwa serangan di Palmyra yang menewaskan 36 orang berasal dari arah al-Tanf di provinsi Homs, tempat AS menempatkan garnisun sejak 2016.
Genosida Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 43.985 warga Palestina dan melukai 104.092 orang sejak 7 Oktober 2023.
Diperkirakan, 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.
Di Lebanon, sebanyak 3.558 orang tewas dan 15.123 orang terluka akibat serangan Israel sejak perang di Gaza dimulai.
(Tribunnews.com/Nuryanti)