Pebalap Indonesia Unjuk Gigi di Tour de France Singapore Criterium & Bertemu Legenda Mark Cavendish
TSG tampil luar biasa dengan mencatatkan waktu tercepat, diikuti Nusantara Cycling Team di posisi kedua, hanya terpaut dua detik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tour de France Prudential Singapore Criterium ketiga tidak hanya membawa semangat balap sepeda ke Asia Tenggara, tetapi jadi ajang perpisahan legenda balap sepeda dunia pemenang 35 stage Tour de France, Mark Cavendish.
Muhammad Herlangga, atlet Nusantara Cycling Team mengatakan, event ini jadi momen farewell dengan Sir Mark.
"Terutama ketika semua orang mengangkat roda sepeda mereka kemudian Mark Cavendish lewat di tengah barisan peloton," ujar Muhammad Herlangga dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).
Pria yang baru pertama kali berkompetisi di Tour de France Singapore Criterium ini menyebut, balapan sprint di bawah cuaca panas dan lembap memberi tantangan tersendiri untuk dirinya.
Para atlet dari seluruh dunia berlomba bersama bintang profesional seperti Biniam Girmay, peraih Green Jersey di stage 3, 8, dan 12 Tour de France tahun ini serta Jasper Philipsen, pemenang podium di stage 16 dan harus menempuh lintasan sejauh 57,5 km (25 lap x 2,3 km) dan bersaing dalam kategori Team Time Trial sejauh 2,3 km sebelum Criterium dimulai.
Mewakili tim Singapura, pebalap Polygon, Arfan Faisal mengaku bangga memiliki kesempatan untuk balapan melawan nama-nama besar.
"Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan keberanian, kerja keras, dan ketekunan. Besok, kami akan memberikan segalanya dan melihat sejauh mana kami bisa mendorong diri kami,” katanya.
Baca juga: BWF Perbarui Aturan Penanganan Darurat untuk Atlet, Dokter Bisa Masuk ke Lapangan Tanpa Tunggu Wasit
Sebelum Criterium dimulai, para atlet menghadapi Pro Team Time Trial.
TSG tampil luar biasa dengan mencatatkan waktu tercepat, diikuti Nusantara Cycling Team di posisi kedua, hanya terpaut dua detik. TSG merayakan kemenangan ini dengan membagikan highlight di Instagram.
Bagi Nusantara Cycling Team, setiap anggota tim memiliki tugas masing-masing.
Maulana Astnan, anggota National Champ Indonesia mengungkapkan, tugasnya menjadi orang pertama yang membawa tim dari start hingga jarak 800 meter menuju tikungan tajam pertama.
“Tim menugaskan saya di awal, karena kemampuan saya dalam menikung dan akselerasi masih kurang dalam hal ini. Saya hampir saja menabrak tembok di tikungan kedua karena salah mengambil jalur saat menikung dengan kecepatan tinggi,” tuturnya.
“Ini sangat disayangkan karena menambah waktu untuk tim akibat kesalahan saya. Walaupun demikian, Alhamdulillah, tim berhasil berada di posisi kedua, sebuah hasil yang mengejutkan,” katanya.