Perseteruan Koike dan Marukawa Terjadi Lagi Jelang 3 Bulan Penyelenggaraan Olimpiade Jepang
Warga di Jepang umumnya sudah mengetahui kedua wanita ini (Koike dan Marukawa) seperti anjing dan kucing (di Jepang istilahnya Anjing dan Monyet
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Warga di Jepang umumnya sudah mengetahui kedua wanita ini (Koike dan Marukawa) seperti anjing dan kucing (di Jepang istilahnya Anjing dan Monyet) seolah tidak cocok, dan menjelang 3 bulan penyelenggaraan Olimpiade Jepang ketegangan itu muncul kembali.
"Pertama-tama, saya ingin Pemerintah Metropolitan Tokyo mengklarifikasi apakah perlu di masa depan. Sejauh yang saya tahu, Pemerintah Metropolitan Tokyo berada dalam situasi korona yang parah ini. Mereka belum menunjukkan kepada kami secara spesifik bagaimana kami akan bekerja untuk mengadakan acara tersebut, dan sayangnya, kami malah berkonsultasi dengan pakar penyakit menular. Tidak jelas dari pemda Tokyo," papar Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa kemarin (28/4/2021).
Menteri Marukawa frustasi karena Pemerintah Metropolitan Tokyo sama sekali tidak melapor ke pemerintah, padahal dia sudah meminta konfirmasi sistem penyediaan perawatan medis selama Olimpiade sejak dua pekan lalu dan tanpa tanggapan.
Seorang pejabat Tokyo tentu membela Gubernur Tokyo Yuriko Koike, "Saya sekali main kritik sendiri. Apakah dia tak tahu betapa beratnya saat ini Tokyo bekerja mengantisipasi pandemi corona di lapangan?"
Marukawa menekanlan lagi, Pemda Tokyo yang mengurusi bidang medis mestinya bertanggung jawab pada diri mereka sendiri, di satu sisi, dan juga sebagai penyelenggara turnamen, juga harus bertanggungjawab menjelaskan kepada kami pemerintah.
"Saya juga orang yang menangani bidang medis. Saya harus memberikan pesan dan arahan yang jelas tentang bagaimana memenuhi kedua tanggung jawab ini, bagaimana kita bisa mananganinya. Saya dalam situasi di mana saya jadi bingung. Sebenarnya, saya sangat khawatir untuk menyampaikan hal ini, jadi saya sangat prihatin saat ini. Saya sudah melempar pertanyaan itu melalui kantor, tapi masih belum menerima suara yang mengatakan, "Kami ingin mengendalikan infeksinya. situasi seperti ini, jadi saya ingin menegaskannya kembali, dan mengetahui apa sebenarnya yang ingin dilakukan Pemda Tokyo sih?" tanya Marukawa lagi.
Menanggapi kritikan Marukawa tersebut Koike pun hanya menanggapi, "Saya akan konfirmasi dulu mengenai hal tersebut. Ini soal komunikasi saja. Bukan hal baru."
Lima tahun lalu, Koike tiba-tiba mencalonkan diri sebagai gubernur Tokyo dalam bentuk menjual "kenka" ke Partai Demokrat Liberal (LDP). Marukawa, calon lain didukung LDP dan mengritik keras Koike saat kampanye pemilu itu.
Koike, "Saya bermaksud untuk melompat dari tebing sendirian."
Marukawa, "Saya tidak membutuhkan siapa pun yang tidak bisa bermain di dalam tim. Dia hanya stand-play sendiri."
Koike, "Gubernur tidak dipilih oleh partai politik. Ia juga tidak dipilih oleh organisasi, tidak dipilih oleh sebuah tim. Tetapi Gubernur dipilih oleh perorang setiap individu di dalam masyarakat, anda anda sendiri satu per satu yang memilih Gubernur."
Marukawa, "Walaupun stand play (sendiri) bagus, jika Anda tidak bisa bermain dalam tim, tidak ada yang akan bergerak maju."
Hasil Pemilu Gubernur Tokyo, Koike menang luar biasa. Keduanya dibisikkan sebagai "Inu-Saru no Naka" atau Seperti Anjing dan Kucing (istilah Indonesia).
Saat Marukawa terpilih sebagai Menteri Olimpiade pun beda pola pikir terlihat.
Gubernur Koike, "Kami ingin bekerja sama satu sama lain untuk membuat Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo menjadi baik bagi masyarakat Tokyo."
Menteri Marukawa, "Saya ingin melakukan apa pun yang saya bisa untuk menyukseskan Olimpiade Tokyo."
Ketegangan saat Pemilu kini berulang lagi dan kemarin saat rapat berlima (Ketua Panitia, Gubernur Tokyo, Menteri Olimpiade, IOC dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC), tampaknya suasana "dingin" terjadi pula karena adanya pihak luar yaitu IOC dan IPC, sehingga tak banyak hasil yang tercapai dalam rapat tersebut, menunggu situasi kondisi infeksi corona per Juni mendatang.
Koike pun menanggapi pula Marukawa mengenai rincian antisipasi yang akan dilakukan pemda Tokyo.
"Kita membuat Playbook sudah selesaikan dalam praktiknya. Dan karena peran ibu kota dan bagian itu diputuskan oleh Panitia, saya ingin Anda mendengarkan mereka baik-baik. Ini dilakukan dalam kerja sama. Saya pikir perlu untuk berkomunikasi dengan tegas karena harus diselesaikan bersama yang akan membuat turnamen yang aman dan terjamin sambil mengemas hal-hal seperti itu di pertemuan lima pihak," papar Koike.