POPULER INTERNASIONAL: Varian B1617 Menyebar di 17 Negara | 115 Pasien Covid-19 India Tewas Tiap Jam
Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, varian B1617 yang menyebar di 17 negara hingga 115 pasien Covid-19 di India tewas per jam.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
Label itu akan menunjukkan bahwa varian ini lebih berbahaya daripada versi asli virus.
Tingkat berbahaya atau tidaknya didasarkan kemampuannya yang lebih mudah menular, mematikan, atau kebal terhadap vaksin.
Baca juga: Harga Vaksin Covishield untuk Negara Bagian di India Dipangkas 25 Persen Jadi 300 Rupee Per Dosis
Baca juga: Dari Amazon Hingga Firma Domestik, Sektor Industri Bersatu Perangi Krisis Covid-19 Di India
2. Perahu Tempur Iran Potong Laju Kapal Perang AS di Teluk Persia
Kapal perang AS dan Iran terlibat insiden di perairan Teluk awal April ini.
Ini insiden pertama dalam waktu sekitar satu tahun di tengah ketegangan terkait negosiasi kesepakatan nuklir Iran.
Peristiwa itu diungkapkan Angkatan Laut AS, Selasa (27/4/2021) dikutip Aljazeera.com, Rabu (28/4/2021).
Dalam rekaman video tertanggal 2 April, sebuah kapal Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melintas di depan kapal perang USCGC Monomoy.
Kapal Penjaga Pantai AS itu akhirnya berhenti secara tiba-tiba.
Kapal IRGC melakukan hal yang sama terhadap kapal USCGC Wrangell.
Baca juga: Angkatan Laut AS Lepaskan Tembakan Peringatan ke Kapal-kapal Iran Milik IRGC
Baca juga: Teheran Tolak Laporan Pejabat Iran Bertemu Direktur CIA di Baghdad
Baca juga: AS Perintahkan Staf Kedutaan Tinggalkan Kabul Jelang Diakhirinya Perang 20 Tahun di Afghanistan
Pernyataan disampaikan oleh juru bicara Armada ke-5 Angkatan Laut AS, Rebecca Rebarich.
Armada V AS berpangkalan di Timur Tengah.
Iran tidak segera mengakui insiden tersebut, yang tidak mengakibatkan cedera atau kerusakan apapun.
"Awak AS mengeluarkan peringatan melalui radio, melepaskan lima tembakan pendek dari kapal, sementara (Iran) Harth 55 merespon panggilan radio dan melanjutkan manuver mereka yang tidak aman," tuduh Rebarich.