Toritetsu, Motret Kereta Api Jepang, Malah Cederai Orang, Akhirnya Masuk Penjara
Pada tanggal 25 April seorang pekerja kantoran berusia 19 tahun yang mau memotret kereta api tampak kesal dan menjatuhkan korban ke platform sehingg
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Jepang akhirnya berhasil menangkap seorang pekerja kantoran lelaki usia 19 tahun Selasa malam (27/4/2021) karena mencederai orang lain saat toritetsu, memotret kereta api di stasiun Saitama.
"Tersangka melarikan diri dengan kereta, setelah menjatuhkan korban dan cedera berat, dan polisi sedang menyelidiki keberadaannya dengan memeriksa kamera keamanan (CCTV) di sekitarnya. Setelah jam 8 malam pada tanggal 27 April, polisi bersiaga ketika mereka keluar dari gerbang tiket di Stasiun Nishi-Kawaguchi dan petugas akhirnya menemukan serta menangkapnya," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (29/4/2021).
Pada tanggal 25 April seorang pekerja kantoran berusia 19 tahun yang mau memotret kereta api tampak kesal dan menjatuhkan korban ke platform sehingga cedera berat, mengakibatkan gegar otak.
Korban seorang siswa sekolah menengah pertama yang datang untuk melakukan toritetsu di stasiun Nishi Kawaguchi Saitama.
Tersangka, anak laki-laki itu mengakui bahwa ada masalah di kalangan penggemar kereta api yang disebut Toritetsu namun menyangkal tuduhan bahwa dia berusaha untuk mengalahkannya, "Saya tidak bermaksud mencederainya," ungkap tersangka.
Tersangka yang ditangkap itu adalah seorang pekerja kantoran berusia 19 tahun yang tidak diketahui tempat tinggalnya.
Menurut polisi, korban mengalami cedera serius di peron Stasiun JR Nishi-Kawaguchi di Kota Kawaguchi, Prefektur Saitama, setelah pukul 5 sore pada tanggal 25 April karena didorong dengan keras tersangka sehingga jatuh menghantam platform dan cedera berat.
Tersangka menyatakan bahwa dia sebenarnya sedang dalam perjalanan ke kantor polisi saat ditangkap polisi di pintu ke luar stasiun.
Polisi sedang menyelidiki situasi terperinci pada saat itu, mengatakan bahwa tersangka telah membantah tuduhan kekerasan yang dilakukan tersangka tersebut.
Kini tersangka berada di dalam penjara kepolisian prefektur Saitama sambil penyelidikan detil lebih lanjut, karena melakukan perbuatan tindak pidana mencelakai orang lain.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.