Monumen Sejarah Kedatangan Orang Jawa Pertama di Suriname
Mariënburg merupakan daerah itu bekas perkebunan tebu, pabrik gula, dan desa, tempat orang Jawa pertama kali datang dan bekerja di Suriname
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah monumen berdiri di Mariënburg, bekas perkebunan tebu, pabrik gula dan desa, yang terletak di distrik Commewijne, Suriname.
Monument ter nagedachtenis aan de komst van de eerste Javanen naar Suriname.
Demikian tertulis pada monumen kenangan untuk mengenang kedatangan Orang Jawa pertama di Suriname, pada 9 Agustus 1890.
“Bangunan bersejarah ini dibuat untuk memperingati kedatangan imigran orang Jawa dalam bentuk monumen di Mariënburg,” ujar Duta Besar RI untuk Suriname Julang Pujianto saat berdialog virtual bersama Tribun Network, Kamis (29/4/2021).
“Bentuknya monumen, terlihat ada serombongan orang Jawa datang dengan mengenakan pakaian Jawa, seperti blankon,” tuturnya.
Dubes Julang Pujianto menjelaskan monumen itu bukan dibangun pada saat sejarah itu terjadi.
Baca juga: Kisah Eks Kepala Polisi di Suriname Cari Keluarganya di Sleman, Berawal Live Streaming Campur Sari
“Bukan dibangun saat awal kedatangan (Orang Jawa-red). Tetapi baru dibangun akhir-akhir ini,” jelasnya.
Monumen peringatana itu dibangun di Mariënburg, karena daerah itu bekas perkebunan tebu, pabrik gula, dan desa, tempat orang Jawa pertama kali datang dan bekerja di Suriname.
Selain itu ada juga monumen 100 tahun kedatangan bangsa Jawa,Gedung Sana Budaya instead of Sasana yang berada di Paramaribo, Ibu Kota Negara Suriname.
Monumen ini berbentuk gunungan.Presiden Soeharto saat itu, memberikan bantuan bagi pembangunan gedung Sasana Budaya.Setiap tahunnya, pada 9 Agustus, orang Jawa di Suriname memperingati hari kedatangan pertamanya di Monumen tersebut.
“Setiap tangga; 9 Agustus, tanggal kedatangan Orang Jawa pertama itu diperingati dan Duta Besar Indonesia biasanya diundang untuk meletakkan karangan bunga di situ,” jelasnya.
Baca juga: KBRI Paramaribo Repatriasi 42 WNI dari Suriname
Orang Jawa dengan bahasanya merupakan salah satu suku bangsa dan bahasa yang terus berkembang di Suriname sejak tahun 1890.
Saat ini, terhitung jumlah masyarakat Suriname keturunan Jawa berjumlah sekitar 15 persen dari total penduduknya, yakni 80 ribu orang dan suku Jawa.
Suriname merupakan negara di kawasan Amerika Selatan yang beribu kota di Paramaribo.
Negara yang memiliki bahasa nasional Belanda ini merayakan hari kemerdekaannya setiap 25 November.
Kini keturunan Jawa di Suriname bekerja di berbagai bidang, seperti petani, pedagang, pegawai pemerintahan, bahkan ada juga yang menduduki posisi penting di pemerintahan seperti Paul Somohardjo (mantan ketua parlemen) dan Raymond Sapoen (mantan menteri dan calon presiden) dan menteri.
Duta Besar menyebut dari total anggota DPR Republik Suriname hasil Pemilu terbaru, ada tujuh orang di antaranya adalah wong Jowo.
Selain satu menteri di pemerintahan yang baru menjabat adalah dari keturunan Jawa.