India Jadi Negara Pertama dan Satu-satunya yang Catat 400.000 Kasus Covid-19 dalam Sehari
India melaporkan rekor tertinggi 401.993 kasus baru Covid-19 pada hari Sabtu (1/5/2021)., tidak ada negara lain yang mencapai 400.000 kasus harian.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Lonjakan kasus baru virus corona di India semakin tinggi dari hari ke hari dan kini baru saja mencapai rekor baru.
India melaporkan rekor tertinggi 401.993 kasus baru Covid-19 pada hari Sabtu (1/5/2021).
Dilansir Business Insider, tidak ada negara lain yang mencapai 400.000 kasus harian.
Krematorium di seluruh India juga dipenuhi dengan jasad.
Pasien juga mengalami sesak dan sekarat karena rumah sakit kehabisan oksigen.
India telah melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru setiap hari selama sembilan hari berturut-turut sebelum mencapai angka 400.000.
Baca juga: India Diminta Eksplorasi Kemampuan Militernya untuk Tangani Krisis Covid-19, Ini Seperti Perang
Baca juga: Stok Vaksin Menipis, Hanya 6 Negara Bagian di India yang Mulai Vaksinasi Covid-19 Hari Ini
India juga melaporkan lebih dari 3.500 kematian pada hari Sabtu - hari keempat berturut-turut dengan jumlah kematian yang melampaui 3.000.
Angka-angka itu kemungkinan besar merupakan undercount.
Artinya, kemungkinan masih ada kasus yang tidak tercatat dengan benar.
Investigasi New York Times yang diterbitkan minggu ini menemukan bukti yang semakin banyak yang menunjukkan bahwa korban jiwa sedang diabaikan atau diremehkan oleh pemerintah.
"Dari semua pemodelan yang kami lakukan, kami yakin jumlah kematian sebenarnya adalah dua hingga lima kali lipat dari yang dilaporkan," kata Bhramar Mukherjee, seorang ahli epidemiologi di Universitas Michigan, kepada Times.
Para ahli yang diwawancarai oleh Reuters menyatakan jumlah kematian bahkan bisa antara lima hingga 10 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan.
Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi belum menanggapi tuduhan tersebut.
"Ini akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," kata Ashish Jha, seorang dokter dan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, tentang wabah India di Twitter pada hari Sabtu.
Varian virus corona yang menyebar dengan cepat mungkin adalah penyebab terbesar gelombang baru di India.