Perjalanan Shinkansen Sempat Terhenti 3 Jam Saat Gempa Magnitudo 6,8 di Tohoku Jepang
Mekanisme gempa ini adalah gempa jenis sesar terbalik di mana tanah bergeser akibat gaya dorong bidang sesar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gempa bumi dengan kekuatan 6,8 magnitudo (awalnya diperkirakan 6,6 magnitudo) mengguncang Kota Osaki, Kota Wakuya, dan Kota Ishinomaki, Prefektur Miyagi, Tohoku, Sabtu (1/5/2021) jam 10.27 pagi kemarin.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, pusat gempa berada di lepas pantai Prefektur Miyagi, kedalaman pusat gempa diperkirakan 51 km (diperbarui dari nilai awal sekitar 60 km), dan magnitudo (M) menunjukkan besarnya gempa 6,8.
Gempa ini membuat kereta super cepat Jepang Shinkansen berhenti sedikitnya 3 jam.
"Harap berhati-hati, berbahaya, terhadap gempa dengan intensitas seismik maksimum 5 atau lebih tinggi selama sekitar seminggu mendatang setelah gempa. Khususnya sekitar 2 hingga 3 hari setelah gempa," ungkap Shinya Tsukada, Kepala Divisi Pemantauan Gempa dan Tsunami, Sabtu.
"Ada banyak gempa bumi yang menyebabkan guncangan kuat dan risiko batu runtuh dan tanah longsor meningkat di daerah dengan guncangan kuat, jadi harap waspada terhadap gempa bumi di masa depan, aktivitas dan curah hujan," jelasnya.
Baca juga: Jepang Diguncang Gempa 6,8 Magnitudo, Tidak Ada Peringatan Tsunami
Tsukada juga menyerukan kepada masyarakat agar berhati-hati.
Terkait potensi tsunami, Tsukada mengatakan, "Karena skala gempanya, tidak terjadi di menit-menit terakhir."
Menurut Badan Meteorologi Jepang, mekanisme gempa ini adalah gempa jenis sesar terbalik di mana tanah bergeser akibat gaya dorong bidang sesar, dan gempa jenis batas lempeng yang terjadi dimana lempeng laut dan lempeng darat bertemu.
Di lepas pantai Prefektur Miyagi, terjadi gempa bumi yang mengamati intensitas seismik maksimum 5 hulu pada tanggal 20 Maret 2021 dengan mekanisme yang sama.
Tetapi gempa ini dan episentrum gempa tersebut berjarak sekitar 40 km, jadi hubungannya masih belum diketahui.
Tohoku Shinkansen, kereta api cepat Jepang telah menghentikan operasi di jalur naik dan turun antara Stasiun Omiya dan Stasiun Shin-Aomori.
Baca juga: Kereta Api Shinkansen Jepang Dihiasi Tulisan Ajakan Bangkit dari Bencana Alam dan Pandemi Covid-19
Tetapi JR East memiliki jalur naik dan turun antara Stasiun Sendai dan Stasiun Shin-Aomori pada pukul 03.00.
Shinkansen Yamagata dihentikan jam 13.20 dan baru aktif beroperasi kembali sekitar jam 16.00 waktu Jepang.
Menurut JR East, pada pukul 13.20, Yamagata Shinkansen telah dihentikan antara Stasiun Omiya di Prefektur Saitama dan Stasiun Shinjo di Prefektur Yamagata karena dampak gempa, tetapi dapat kembali beroperasi pada pukul 16.00.
Tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi kemarin.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.