Ujian Pelatihan Bagi Dokter Di India Ditunda, Semua Diarahkan Tangani Pasien Covid-19 yang Melonjak
Pakar medis memprediksi angka kasus infeksi sebenarnya yang terjadi di India bisa 5 hingga 10 kali lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - India menunda ujian bagi dokter dan perawat peserta pelatihan pada hari Senin kemarin dan membebaskan mereka untuk melawan lonjakan kasus infeksi virus corona (Covid-19) terbesar di dunia yang terjadi di negeri itu.
Hal tersebut karena sistem kesehatan di negara itu runtuh di bawah beban kasus baru dan fenomena rumah sakit yang kehabisan tempat tidur dan stok oksigen.
Dikutip dari laman Reuters, Selasa (4/5/2021), jumlah total infeksi di India sejauh ini naik menjadi kurang dari 20 juta.
Pertumbuhan angka ini didorong oleh terjadinya lebih dari 300.000 kasus baru selama 12 hari berturut-turut.
Pakar medis memprediksi angka kasus infeksi sebenarnya yang terjadi di India bisa 5 hingga 10 kali lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan.
Baca juga: Angka Riil Kasus Covid-19 di India Disebut 10 Kali Lebih Tinggi, 3-5 Mei Dapat Memuncak
Seluruh rumah sakit telah terisi penuh, pasokan oksigen medis menipis, dan kamar mayat serta krematorium pun dipenuhi mayat.
Sedangkan pasien sekarat kini tidak hanya mendapatkan penanganan darurat di tempat tidur rumah sakit, namun juga ambulans, maupun tempat parkir mobil.
"Setiap kali kami harus berjuang untuk mendapatkan kuota tabung oksigen," kata seorang pejabat distrik di kota Selatan Chamarajanagar, B H Narayan Rao.
Terdapat 24 pasien Covid-19 yang meninggal di kota tersebut, beberapa diantaranya diduga karena kekurangan pasokan oksigen.
Baca juga: Rumah Sakit di India Terpaksa Tolak Pasien Covid-19 Karena Tak Ada Oksigen
"Ini pertarungan kami sehari-hari," tegas Rao, saat ia menggambarkan upayanya mendapatkan oksigen.
Dalam banyak kasus, kelompok relawan pun datang untuk membantu upaya penanganan ini.
Sementara itu, di luar kuil di ibu kota India, New Delhi, relawan Sikh memberikan oksigen kepada pasien yang berbaring di bangku yang diletakkan dalam tenda darurat.
Baca juga: Ini Aksi Para Miliarder India Bantu Warga yang Terdampak Covid-19
Oksigen itu dihubungkan ke silinder raksasa dan setiap 20 menit atau lebih dari 20 menit, pasien baru pun masuk.
"Tidak ada yang boleh mati karena kekurangan oksigen, ini sebenarnya hal kecil, tapi sekarang, itu adalah satu hal yang dibutuhkan setiap orang," kata petugas layanan tersebut, Gurpreet Singh Rummy.
Perlu diketahui, menurut data Kementeria Kesehatan (Kemenkes) negara itu, total infeksi sejak dimulainya pandemi telah mencapai 19,93 juta di India.
Angka ini melonjak karena terjadinya 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir.
Sedangkan jumlah kematian pun naik 3.417 menjadi total 218.959.
Setidaknya 3,4 juta orang saat ini sedang menjalani perawatan.
Baca juga: Analisis Militer: Kapal Selam di Masa Depan Lebih Baik daripada Kapal Induk