Percobaan Donald Trump Kembali ke Twitter, Akun Baru yang Terkait dengannya Langsung Ditangguhkan
Twitter memblokir usaha mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke media sosial tersebut.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Twitter memblokir usaha mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk kembali ke media sosial tersebut.
Sebuah akun baru bernama @DJTDesk ditangguhkan Kamis (6/5/2021) pagi karena melanggar kebijakan Twitter.
Dalam sebuah pernyataan kepada Insider, seorang juru bicara Twitter mengatakan:
"Seperti yang dinyatakan dalam kebijakan penghindaran larangan kami, kami akan mengambil tindakan penegakan hukum pada akun yang jelas-jelas bermaksud untuk mengganti atau mempromosikan konten yang berafiliasi dengan akun yang ditangguhkan."
Baca juga: Trump Sebut Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan sebagai Hal Hebat untuk Dilakukan
Baca juga: Ivanka Trump Unggah Foto Divaksinasi, Postingannya Justru Dibanjiri Penolakan dan Keraguan
Bio pada akun tersebut, yang tampaknya dibuat pada hari Rabu (5/5/2021) menyatakan bahwa cuitan di Twitter disalin dari situs Save America atas nama POTUS ke-45.
Cuitan diambil dari https://DonaldJTrump.com/Desk dan bukan Donald Trump yang menguggah cuitan.
"Posts copied from Save America on behalf of the 45th POTUS; Originally composed via https://DonaldJTrump.com/Desk. *Note: Not Donald J. Trump Tweeting," bunyi tulisan dalam bio.
Akun Twitter terbaru @DJTDesk tersebut merupakan perpanjangan dari situs baru Trump, From the Desk of Donald J. Trump, yang diluncurkan pada hari Selasa.
Di situs tersebut, Trump membagikan pernyataan yang mirip cuitan tweet yang dapat dibagikan oleh para pengikutnya di media sosial.
Seorang juru bicara Trump tidak segera menanggapi permintaan Insider untuk mengomentari penangguhan Twitter.
Donald Trump Diblokir dari Twitter dan Facebook akibat Insiden Capitol
Twitter sebelumnya menangguhkan akun pribadi Donald Trump pada Januari lalu setelah pemberontakan mematikan di Capitol AS.
Twitter beralasan adanya "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut" jika tidak menangguhkan akun Trump.
Setelah kehilangan akses ke akun pribadinya, Trump mencoba memposting tweet dari berbagai akun lain sebelum akhirnya ditutup juga.