Putri Jenderal Qassem Soleimani : Intifada Satu-satunya Jalan Melawan Israel
Zeinab Soleimani menolak metode perundingan sebagai usaha membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Putri mantan Komandan Brigade Al Quds Iran, Letjen Qassem Soleimani (almarhum) mengatakan, intifada adalah cara penyelesaian Palestina.
Zeinab Soleimani menolak metode perundingan sebagai usaha membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.
“Menurut pendapat saya, ada dua solusi untuk rakyat Palestina; pertama adalah intifada dan perlawanan terhadap penindasan Israel,” kata Zeinab dikutip kantor berita Fars News Agency (FNA).
Zeinab mengatakan pendapatnya lewat saluran berita televise al-Mayadeen. “Alhamdulillah, kami melihat orang-orang terus berdiri teguh melawan penindasan ini,” lanjutnya.
Zeinab Soleimani mengemukakan sikapnya atas krisis terbaru di Yerusalem Timur kepada al-Mayadeen berbahasa Arab akhir pekan lalu, bertepatan Hari Quds Internasional.
Baca juga: Geger Terbaru Palestina-Israel ; Apa yang Terjadi di Sheikh Jarrah Yerusalem Timur?
Baca juga: Presiden Jokowi Kecam Aksi Pengusiran dan Kekerasan Israel Terhadap Warga Palestina
Dia menambahkan selain intifada, rakyat Palestina juga membutuhkan dukungan dari negara lain.
"Organisasi hak asasi manusia, organisasi internasional, dan negara lain tidak boleh diam dalam menghadapi penindasan ini dan mereka harus mendukung rakyat Palestina," imbuhnya.
Zeinab Soleimani juga menolak pembicaraan dan membuat konsesi kepada rezim Zionis sebagai cara untuk menyelesaikan masalah Palestina.
Menurutnya Palestina akan dibebaskan sekarang jika perundingan menghasilkan dampak positif.
Hari Quds Internasional adalah acara tahunan yang menentang pendudukan Israel di Beitul-Muqaddas atau Baitul Maqdis.
Unjuk rasa dan demonstrasi anti-Zionis diadakan pada Jumat terakhir Ramadhan di negara-negara Muslim dan Arab di seluruh dunia, khususnya di Iran, serta sejumlah besar negara non-Muslim.
Hari Quds Internasional diinisiasi almarhum pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, pada 1979 sebagai cara untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina.
Ia menggarisbawahi pentingnya kota suci atau Al Quds bagi umat Islam.
Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei dalam pidato hari Quds menekankan Israel bukanlah negara, tetapi basis teroris terhadap rakyat Palestina dan negara-negara Muslim lainnya.