Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Malaysia 'Membela Diri' di Tengah Kritikan Soal Lockdown Ketiga

Pemerintah Malaysia pada Selasa kemarin 'membela diri' di tengah kritikan terkait kebijakan dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Malaysia 'Membela Diri' di Tengah Kritikan Soal Lockdown Ketiga
Mohd RASFAN / AFP
Seorang polisi memeriksa dokumen di East Coast Expressway (Kuala Lumpur – Karak) selama lockdown parsial yang membatasi perjalanan di setiap negara bagian dan distrik untuk mengekang penyebaran virus corona Covid-19 pada 11 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, PUTRAJAYA - Pemerintah Malaysia pada Selasa kemarin 'membela diri' di tengah kritikan terkait kebijakan dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Negara itu dianggap memiliki koordinasi yang buruk dan krisis komunikasi menjelang penerapan sistem penguncian (lockdown) nasional ketiga yang dimulai pada Rabu ini.

Dikutip dari laman The Straits Times, Rabu (12/5/2021), pejabat tinggi yang bertanggung jawab pada aspek keamanan dan kesehatan Malaysia pun mengadakan konferensi pers bersama untuk membahas kritik tersebut.

Ini merupakan langkah yang sebelumnya jarang terjadi.

Sementara Menteri Senior Keamanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob menegaskan bahwa negaranya 'serius' dalam menangani pandemi ini.

"Kebingungan tentang perubahan protokol Covid-19 ini diperburuk oleh sifat dinamis dari infeksi yang berfluktuasi di negara ini," kata Ismail Sabri.

Perlu diketahui, Malaysia akan memberlakukan perintah kontrol pergerakan ketiga (MCO) mulai Rabu ini selama hampir sebulan, menyusul lonjakan infeksi Covid-19 dan pasien rawat inap.

Berita Rekomendasi

Pembukaan kembali aktivitas ekonomi secara bertahap di negara itu sebenarnya telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Ini terjadi setelah lockdown kedua diberlakukan pada Januari dan Februari lalu.

Sedangkan lockdown pertama dilakukan antara Maret dan Mei 2020.

Baca juga: Malaysia Mulai Lockdown Hari Ini, Puluhan Ribu WNI Terpaksa Mudik Karena Kehilangan Pekerjaan

"Beberapa orang mengatakan kami tidak serius dalam menangani krisis. Dewan Keamanan Nasional telah bertemu tiga kali seminggu sekarang, dibandingkan sebelumnya yang hanya seminggu sekali," tegas Ismail Sabri, pada hari Selasa kemarin.

Perlu diketahui, Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan pemberlakuan MCO pada hari Senin lalu.

Kebijakan ini kemudian menimbulkan rentetan komentar kritis, terutama di media sosial, banyak netizen yang mempertanyakan efektivitas lockdown yang diberlakukan sebelumnya serta keadaan darurat yang diterapkan sejak Januari lalu.

Menurut mereka, angka positif Covid-19 hanya mengalami penurunan sedikit pada pertengahan Maret lalu.

Namun selanjutnya, kasus infeksi harian terus mengalami peningkatan hingga ribuan kali meskipun telah dilakukan tindakan pencegahan.

Sesaat setelah pengumuman Muhyiddin, tagar #KekaisaranGagal (Pemerintahan yang gagal) pun kembali menjadi trending topic di Twitter.

"Jika bukan karena Covid-19, saya akan membuat kerusuhan di jalanan," kata seorang pengguna Twitter bernama Farid Farish.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas