Siapa itu HAMAS? Kelompok Militan Palestina yang Tembakkan Roket ke Israel
Siapa itu HAMAS? Kelompok militan Palestina yang serang balik Israel, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai HAMAS.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Hamas adalah gerakan militan Palestina yang juga merupakan satu di antara dua partai politik besar di wilayah itu, jelas Council on Foreign Relations (CFR), sebagaimana diwartakan The Sun.
Selama bertahun-tahun, Hamas telah melakukan penembakan, pemboman, dan serangan roket ke wilayah Israel.
Sejak 2008, gerilyawan Israel dan Hamas di Gaza telah berperang sebanyak tiga kali di lintas perbatasan dan telah mengalami banyak pertempuran sejak kelompok itu menguasai Gaza pada 2007.
Israel sering melancarkan operasi militer mematikan untuk menyerang kelompok bersenjata Palestina itu.
Pada Senin (10/5/2021), Israel melakukan beberapa serangan udara di Gaza, dan kemudian Hamas membalasnya dengan menembakkan roket ke Tel Aviv.
Baca juga: Serangan Udara Israel Meningkat, Korban Tewas di Gaza Menjadi 83 Orang
Kata BBC, bagi para pendukungnya, Hamas dipandang sebagai gerakan perlawanan yang sah.
"Hamas adalah organisasi perlawanan, yang juga bertanggung jawab untuk mengelola Jalur Gaza," kata para peneliti di The Conversation.
Darimana asal Hamas?
Hamas adalah kelompok terbesar dari beberapa kelompok Islam militan Palestina, jelas BBC News.
Nama Hamas adalah akronim Arab untuk Gerakan Perlawanan Islam, atau Harakat al-Muqawama al-Islamiya.
Hamas didirikan oleh Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama Palestina.
Dia menjadi seorang aktivis di cabang lokal Ikhwanul Muslimin setelah mendedikasikan kehidupan awalnya untuk beasiswa Islam di Kairo.
Sejak akhir 1960-an, Yassin berkhotbah dan melakukan pekerjaan amal di West Bank dan Jalur Gaza, keduanya diduduki oleh pasukan Israel setelah Perang Enam Hari 1967, CFR menjelaskan.
Baca juga: Mengenal Teknologi Iron Dome, Sistem Pertahanan Militer Israel yang Halau Roket Hamas dari Gaza
Yassin menetapkan Hamas sebagai lengan politik lokal Ikhwanul Muslimin pada bulan Desember 1987.