Tentara Israel Makin Brutal, 10.000 Warga Palestina Tinggalkan Rumah di Gaza
Setidaknya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, tewas, dan 900 lainnya terluka dalam serangan Israel
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) hari Jumat (14/5/2021), memperkirakan sekitar 10.000 warga Palestina harus meninggalkan rumah di Gaza menyusul meningkatnya serangan Israel atas warga sipil di sana.
"Mereka berlindung di sekolah, masjid, dan tempat lain selama pandemi COVID-19 global dengan akses terbatas ke air, makanan, kebersihan, dan layanan kesehatan," sebuta Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam sebuah pernyataan resminya yang dikutip oleh Anadolu Agency.
Mereka menyebutkan, rumah sakit dan akses ke layanan air dan sanitasi bergantung pada listrik, bahan bakarnya akan habis pada hari Minggu esok.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB juga mengatakan otoritas Israel dan kelompok-kelompok Palestina harus segera mengizinkan PBB dan mitra kemanusiaannya untuk membawa bahan bakar, makanan, dan persediaan medis dan untuk mengerahkan personel kemanusiaan.
"Semua pihak harus selalu mematuhi hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional," tambahnya.
Kantor itu mengulangi seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk segera melakukan de-eskalasi di Gaza dan Israel.
Setidaknya 122 warga Palestina, termasuk 31 anak-anak dan 20 wanita, telah tewas, dan 900 lainnya terluka dalam serangan Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.
Israel terus menargetkan Gaza sebagai sasaran aksi pengeboman jet-jet tempurnya yang menyebabkan kerusakan berat pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah kantong di Gaza.
Sampai saat ini, sembilan orang Israel juga tewas dalam kekerasan baru-baru ini - delapan dari mereka dalam serangan roket selain seorang tentara yang tewas ketika sebuah peluru kendali anti-tank menghantam jip mereka.
Ketegangan telah memuncak di daerah Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki selama sebulan terakhir ketika pemukim Israel berkerumun mengikuti perintah pengadilan untuk penggusuran keluarga Palestina di daerah itu.
Warga Palestina memprotes warga Syekh Jarrah yang menjadi sasaran dan diancam akan diusir oleh pasukan Israel.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Jet Israel Hancurkan 4 Bank
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang hari Jumat (14/5/2021) kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan Rumah Sakit al-Shefa, rumah sakit operasi utama di Kota Gaza.