Israel Kirim Lebih Banyak Serangan saat Gaza Laporkan Korban Tewas Hampir 200 Jiwa
Sekira 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita, telah tewas di Jalur Gaza sejak kekerasan terbaru dimulai sepekan lalu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengeboman Israel di Gaza memasuki hari kedelapan berturut-turut.
Militer Israel melancarkan serangan baru ke Jalur Gaza pada Senin pagi (17/5/2021).
Dalam aksi kekerasan tersebut, sedikitnya menewaskan 42 warga Palestina, melukai puluhan lainnya dan meratakan setidaknya dua bangunan tempat tinggal.
Dilaporkan media Hamas, rumah pemimpin tertingginya, Yehya al-Sinwar juga menjadi sasaran serangan udara Israel.
Baca juga: Iran Dituding Bantu Hamas, Kenapa Negara Arab Justru Banyak Diam dalam Konflik Israel-Palestina?
Sejak serangan di Jalur Gaza pekan lalu, sekira 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita telah tewas.
Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan pertemuan pada Minggu untuk membahas kekerasan, tetapi gagal untuk menyetujui bahkan pernyataan keprihatinan bersama.
Baca juga: Korban Tewas Naik Jadi 181 Orang Akibat Serangan Israel di Gaza
Melansir Al Jazeera, berikut pembaruan terkini:
Pukul 05:57 GMT; Menteri luar negeri Pakistan 'dengan tegas' mengutuk serangan Israel
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi menyampaikan "kesedihan dan belasungkawa yang terdalam" kepada Duta Besar Palestina Ahmed Jawad atas para korban serangan udara Israel.
Menyusul pertemuan antara dua diplomat, Qureshi "dengan tegas" mengutuk tentara Israel atas "serangan terus menerus dan tidak pandang bulu" yang telah mengakibatkan hampir 200 korban di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Baca juga: Tak Peduli Desakan untuk Akhiri Konflik, PM Israel Justru Berjanji Lanjutkan Serangan ke Jalur Gaza
Pukul 01:03 GMT; Serangan udara Israel pada Senin "lebih berat, lebih lama"
Pengeboman udara Israel pada Senin "lebih berat, di wilayah yang lebih luas dan berlangsung lebih lama" daripada serangan pada Minggu di mana 42 orang Palestina tewas.
Tarif Akram, koresponden AP di Gaza mengatakan ledakan "mengguncang kota" dari utara gingga selatan.